Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Maestro Campursari Cak Diqin Meninggal

Jalan Panjang Maestro Campursari Cak Diqin - Lepas Atribut ASN Usai Kenal dan Gabung Grup Manthous

Cak Diqin resmi melepas status aparatur sipil negara (ASN) pada 2003 dan memilih berkesenian atau menjadi seniman sebagai penyanyi campursari.

Editor: deni setiawan
Instagram
Maestro Campursari, Cak Diqin. 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Perjalanan panjang ditempuh oleh sang legenda campursari, Muhammad Sodiqin atau Cak Diqin.

Dia tutup usia pada Jumat (10/11/2023) pagi.

Pria asal Boyolali tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah mendapat perawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali sejak 7 November 2023.

Ketika sedikit menoleh ke belakang, sosok Manthous yang menjadi awal mula Cak Diqin berkenalan dengan campursari.

Dia bahkan berani menanggalkan statusnya sebagai PNS demi mendalami bidang seni campursari tersebut.

Diawali dari sebatas sekadar pewara, kemudian menulis lirik lagu, Cak Diqin pun makin populer di telinga masyarakat.

Sebut saja lagu Cinta Tak Terpisahkan, karyanya yang juga dinyanyikan oleh Cak Diqin. 

Baca juga: Sosok Cak Diqin Legenda Campursari Meninggal Hari Jumat di Boyolali, Orang Baik dengan Karya Besar

Baca juga: Endah Laras, Soimah, Cak Diqin Bakal Hibur Warga Karanganyar, Sajikan Paduan Campursari & Orkestra

Cak Diqin lahir di Banyuwangi, 13 April 1964. 

Suami Nyimut Sri Lestari tersebut sempat menjadi seorang PNS pada 1986.

Dia sempat menjabat sebagai Penilik Kebudayaan di Disdikbud Kabupaten Jayapura. 

Cak Diqin kemudian mendapat tugas belajar oleh negara pada 1993.

Dia mengenyam pendidikan di Kota Surakarta. 

Pada tahun itu, dia ke Kota Surakarta dalam rangka tugas belajar di STSI Surakarta (sekarang ISI) mengambil jurusan tari.

Itu yang kemudian menjadi titik awal Cak Diqin mengenal campursari.

Apalagi seni campursari saat itu memang sedang booming. 

Penyanyi campursari, Anto Sugiartono atau Manthous menjadi salah satu yang sedang naik daun kala itu.

Ketertarikan Cak Diqin terhadap campursari pun mulai tumbuh. 

Cak Diqin mendapat kesempatan bergabung dengan grup campursari Manthous, tepatnya pada 1994.

Bersama Manthous itulah, dia menjadi pembawa acara atau MC.

Dan menurut cerita Cak Diqin pada 2020, selama bersama Manthous, manggung yang paling jauh adalah di Hong Kong dan Malaysia.

Baca juga: Denny Caknan Diprank Cak Percil Jelang Resepsi Pernikahan, Bikin Panggung Campursari di Depan Rumah

Baca juga: Perpaduan Campursari dan Orkestra Sukses Hibur Masyarakat Karanganyar

Lepas Atribut ASN di 2003

Namun, sedihnya, karena sudah nyaman dengan aktivitasnya itu, tugas belajar Cak Diqin di ISI Surakarta saat itu tidak dapat diselesaikannya.

Dan di saat itu pula, dirinya melepas atribut PNS tersebut secara hormat kepada negara.

Cak Diqin resmi melepas status aparatur sipil negara (ASN) pada 2003.

Adapun Cak Diqin memulai menulis lagu campursari medio 1996.

Cak Diqin menciptakan lagu terinspirasi dari daya cipta sendiri.

Namun juga beberapa kali Cak Diqin menciptakan karya dari pesanan orang lain. 

"Iya kalau pesanan karya tergantung pesanan apa."

"Kalau pesannya sate, ya saya bercerita tentang sate."

"Kalau pesanan tergantung dia memesan apa, sesuai kondisional kalau itu," papar Cak Diqin dalam sebuah wawancara pada 2020 silam, seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (10/11/2023). 

Cak Diqin tak menampik, semua lagu yang diciptakannya mempunyai kesulitan yang berbeda-beda.

Ayah empat anak tersebut pun telah mempunyai lebih dari 45 album lagu campursari dan sekira 150 lagu.

Seperti yang cukup populer hingga saat ini adalah Cinta Tak Terpisahkan, Sidorondo, Susu Boyolali, dan Tali Kotang.

Karya-karya yang telah diciptakan membawa Cak Diqin diganjar sejumlah penghargaan.

Salah satunya Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards Tahun 2006.

Sebuah penghargaan untuk kategori "Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah".

Penghargaan tersebut diberikan kepada Cak Diqin dan Ami Ds.

"Di Tahun yang sama, 2006 saya mendapatkan gelar doktor Honoris Causa (HC) dari universitas di salah satu negara California," paparnya.

Baca juga: Video Seniman Campursari Kebumen Jalan Kaki sambil Pikul Organ Temui Bupati

Baca juga: Istri Didi Kempot Yan Vellia Bikin Museum Mini untuk Kenang Sosok Sang Maestro Campursari

Sempat Coba Terjun ke Dunia Politik

Selain menjadi seorang seniman, Cak Diqin sempat terjun di dunia politik pada 2009.

"Itu sedikit untuk mewarnai kehidupan saat ramai-ramai dulu bersama Eko Patrio, Anang Hermansyah, kami juga masuk di dalamnya pada waktu itu pada 2009," terangnya. 

Kemudian, belum berhasil dan mencoba pada 2019 juga tidak berhasil, dia berfikir mahkomnya tidak di dunia politik.

"Mahkomnya di dunia kesenian bukan politik," ucap cak Diqin.

Pada saat masuk itu untuk kursi di DPR RI Tahun 2009 Dapil Sragen, Wonogiri, dan Karanganyar.

Kemudian 2019 Dapil Kota Surakarta juga gagal.

Cak Diqin sempat menuturkan, pada 2024 tidak masuk ke dunia politik meski mendapat tawaran.

"Saya Insya Allah cenderung berkesenian dan kebetulan saat ini sedang membangun pondok pesantren (ponpes), jadi selain berkesenian saya akan fokus ke pondok bersama santri-santri saya," ujarnya.

Ponpes yang dia dirikan itu berada di Banyudono Boyolali.

"Ponpes Tanah Jawi, pembebasan lahan sudah dilaksanakan dan tahap pembangunan."

"Target berdiri di 2020, namun karena saat ini kondisi Covid-19 jadi mengalir saja," ungkapanya.

Baca juga: Endah Laras, Soimah dan Cak Diqin Bakal Hibur Warga Karanganyar, Sajikan Campursari dan Orkestra

Baca juga: Aksi Sutim Seniman Campursari Kebumen Jalan Kaki 13 KM Panggul Organ: Berhak Hidup, Butuh Makan

Kondisi Cak Diqin Sebelum Meninggal

Namun Tuhan berkehendak lain.

Cak Diqin meninggal pada Jumat (10/11/2023) pukul 07.00 di Ruang ICU RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

Kondisi kesehatan seniman campursari, Muhammad Shodiqin ini sebelum tutup usia pun dibeberkan sang istri, Sri Lestari atau Nyimut.

Nyimut mengungkapkan sang suami sudah sakit sejak 2017.

Sejak tahun itu, cuci darah sudah dilakukan oleh Cak Diqin.

"Sakit sudah lama, cuci darah setiap minggu 2 kali, sejak 2017," ujar Nyimut di Dukuh Glagah, Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali seperti dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (10/11/2023).

Adapun kondisi Cak Diqin drop terlihat sejak Selasa (7/11/2023) malam.

"Karena drop, menolak makanan sama sekali," jelasnya.

Semakin ke sini, kesehatan Cak Diqin pun semakin menurun.

Kondisinya dikatakan Nyimut, lemas, kesadaran berkurang, dan tidak ada asupan gizi yang masuk ke tubuh.

Karena itulah, Nyimut membawa sang suami untuk dirawat ke RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali.

"Kalau dipaksa makan, selalu mbalik (muntah), akhirnya dibawa ke rumah sakit," papar Nyimut.

Dengan masuk ke rumah sakit, awalnya Nyimut mengira kondisi kesehatan Cak Diqin bakal membaik.

Tak disangka, kondisinya malah makin memburuk.

"Saya kira masuk RS itu bisa membaik dengan tambahan nutrisi, (malah) semakin nggak karu-karuan."

"Denyut nadi lemah, daya jantung lemah, saturasi oksigen lemah," ungkapnya.

Cak Diqin lalu dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (10/11/2023), sekira pukul 07.00 di Ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Perjalanan Karier Cak Diqin, Legenda Campursari : Pernah Jadi PNS Hingga Bangun Pondok Pesantren

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KONDISI Kesehatan Cak Diqin Sebelum Tutup Usia Diungkap Istri : Drop Sejak 7 November, Ogah Makan

Baca juga: Slamet Tak Pedulikan Istri Menangis Minta Ampun, Emy Warga Demak Ini Tewas Dihujani Hantaman Palu

Baca juga: Kecelakaan Sragen: Suara Klakson Truk Kagetkan Sumiyati, Motor Oleng Tabrak Trotoar, Balitanya Tewas

Baca juga: Spanyol vs Kanada, Marc Guiu Sumbang 1 Gol, Tim Matador Peringkat 2 Klasemen di Bawah Mali

Baca juga: Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional, Kapolres Jepara Ajak Perangi Kemiskinan dan Kebodohan 

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved