Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional, Kapolres Jepara Ajak Perangi Kemiskinan dan Kebodohan 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh dari berbagai daerah di Indonesia. Penetapan gelar pahlawan nasional itu berlangsung Jumat (10/11/2023), bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Enam tokoh itu adalah Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, Bataha Santiago dari Sulawesi Utara, M. Tabrani dari Jawa Timur, KH Abdul Chalim dari Jawa Barat, KH Ahmad Hanafiah dari Lampung dan Ratu Kalinyamat dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Anugerah gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diterima oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di Istana Negara, Jakarta.

Pemberian gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat ini disambut meriah berbagai kalangan di Kabupaten Jepara. Mereka mengapresiasi penganugerahan gelar pahlawan nasional Ratu Kalinyamat dengan beragam cara.

Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan juga memberi catatan khusus terkait penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat.

Hal itu disampaikan abituren Akpol 2003 ini saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan ke-78 dan Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tahun 2023 di halaman Pendopo Kabupaten Jepara, Jumat (10/11/2023).

Baca juga: Sosok Ratu Kalinyamat Jepara, Perempuan Tangguh yang Jadi Pahlawan Nasional

Baca juga: Jalan Panjang Ratu Kalinyamat Akhirnya Jadi Pahlawan Nasional: Diusulkan Sejak 2007, Ditolak 2 Kali

Baca juga: Jokowi Anugerahi Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional, Mas Wiwit: Jadi Inspirasi Majukan Jepara

Menurutnya, penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat merupakan kado terindah bagi masyarakat Kabupaten Jepara saat Hari Pahlawan tahun 2023. Pengakuan pemerintah pusat atas peran besar Ratu Kalinyamat telah dinantikan sejak tahun 2007 oleh masyarakat Kabupaten Jepara.

"Ratu Kalinyamat merupakan tokoh yang sangat dihormati di Jepara. HUT Jepara itu berasal dari momen jumenenge Ratu Kalinyamat sebagai  pemimpin Jepara," kata AKBP Wahyu Nugroho. 

Oleh karena itu, kata dia, warga Jepara harus mampu meneladani semangat dan perjuangan Ratu Kalinyamat. 

Sosok Ratu Kalinyamat tak hanya dikenal di lingkup bangsa sendiri, namun juga bangsa asing.

Upayanya baik dalam melawan kolonialisme maupun semangatnya menjadikan Jepara sebagai poros "negara" maritim dengan armada militer laut yang andal menjadi bukti kuat jika Ratu Kalinyamat memiliki pengaruh kuat di bidang militer dan kemaritiman pada abad ke-16.

"Mari kita mewarisi dan teladani semangat perjuangan Ratu Kalinyamat. Jepara sudah dikenal sebagai daerah yang melahirkan para pahlawan. Sebelumnya adalah dr. Cipto Mangunkusumo dan RA Kartini, sekarang Ratu Kalinyamat," jelasnya.

Baca juga: Momentum Hari Pahlawan Jadi Motivasi Pemprov Jateng Entaskan Kemiskinan dan Kebodohan

Baca juga: Tangis Warsiah, Janda 2 Anak Pecah Saat Tempati Rumah Layak Huni Bantuan Polres Jepara

Sementara itu, saat bertindak sebagai inspektur upacara, Kapolres Jepara membacakan teks Pancasila dan diikuti seluruh peserta upacara. Kemudian, pembacaan pembukaan UUD 1945 dan pembacaan pesan-pesan pahlawan.

AKBP Wahyu Nugroho juga membacakan pidato sambutan tertulis Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini.

Hari Pahlawan ke-78 ini, diperingati dengan mengusung tema ‘Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’.

"Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Semangat Ratu Kalinyamat bisa kita terapkan dalam menjawab tantangan zaman ini," tandas AKBP Wahyu Nugroho.