Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Penampakan 9 Rumah dan 1 Musala di Desa Kedungsukun Tegal Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Bencana alam angin puting beliung yang menimpa Desa Kedungsukun, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Kamis (9/11/2023).

|

Ditanya apakah ada korban jiwa dari peristiwa bencana alam tersebut, Sri Hestuti mengaku tidak ada korban jiwa sampai yang harus dirawat atau meninggal dunia. 

Sehingga di sini lebih kepada terdampak secara material atau fisik bangunan dan fasilitas umum. 

"Iya, baru pertama kali ini terjadi bencana angin puting beliung. Untuk bantuan, sementara sudah ada yang kami terima seperti dari PMI Kabupaten Tegal, Dinsos Kabupaten Tegal, BPBD Kabupaten Tegal, dan dari unsur lainnya," kata Sri. 

Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Adiwerna, Mei Rohani, mengungkapkan bahwa bencana alam angin puting beliung tidak hanya menimpa wilayah Desa Kedungsukun saja, tapi juga menimpa wilayah lain seperti Desa Gumalar dan Pagedangan. 

"Ya sejauh ini kami terus melakukan pendataan, dan berkoordinasi dengan pihak desa termasuk dinas-dinas terkait mengenai bantuan bagi warga yang terdampak. Tidak ada korban jiwa, tapi ada satu warga yang kepala nya terkena reruntuhan bangunan rumahnya ketika posisi hendak menyelematkan diri. Tapi ya kondisinya baik-baik saja, tidak ada luka berat yang harus mendapat perawatan medis," ungkap Mei. 

Masih di lokasi yang sama, pemilik rumah yang rusak parah, Siti Muhayatun atau dipanggil Atun, bercerita bahwa saat kejadian ia dan dua orang anaknya sedang berada di dalam rumah kemudian meringkuk di atas kasur karena merasa ketakutan mengetahui hujan deras disertai angin dan petir. 

Atun bersama dua anaknya meringkuk sambil menutup kedua telinga dengan tangan karena merasa ketakutan dengan kondisi saat itu. 

Kemudian tidak lama listrik padam, dan saat itulah Atun memutuskan untuk langsung keluar rumah menyelamatkan anak-anaknya. 

Benar saja, ketika Atun keluar rumah dia mendengar suara berisik dari arah atap rumahnya dan melihat seperti ada yang menarik dari arah depan dan ke belakang. 

Atun pun melihat saat angin membawa atap rumahnya, tapi tidak tahu terbawa atau hilang entah kemana. 

"Kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, saat itu saya dan anak-anak sedang berada di dalam rumah dan meringkuk di atas kasur merasa ketakutan. Tidak lama setelah listrik padam, saya langsung menyelamatkan diri keluar rumah karena awalnya mengira gempa ternyata atap keangkat dan terbang entah kemana. Pada saat itu saya hanya memikirkan untuk menyelamatkan diri dan dua anak saya. Ya kepala saya kejatuhan batu bata sampai benjol tapi ini sudah tidak apa-apa," cerita Atun. 

Atun mengatakan, dia tinggal bersama tiga orang anaknya, namun pada saat kejadian yang berada di rumah hanya ia dan dua anaknya yang masih kecil. 

Sedangkan satu anaknya yang lain masih sedang bekerja di salah satu mal di Kota Tegal dan belum pulang. 

Baca juga: BREAKINGNEWS 13 Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang di Karanganyar

Sementara suaminya pada saat kejadian posisi berada di Jakarta karena memang mencari nafkah di sana sebagai penjual ketoprak. 

Asli warga Desa Kedungsukun, Atun mengaku baru pertama kali mengalami bencana angin puting beliung yang cukup parah karena biasanya hanya banjir. 

"Sementara waktu mengungsi di rumah saudara yang lebih aman, karena posisi rumah saya benar-benar tidak bisa ditempati, atap dari depan sampai belakang hilang semua terbawa angin. Ya harapannya semoga ada bantuan untuk membenarkan rumah terutama bagian atap, supaya saya dan anak-anak bisa tinggal di rumah lagi," tandasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved