Dinas Pertanian Cilacap Kembali Adakan Gerakan Tanam Cabai Serentak, Untuk Antisipasi Dampak Inflasi

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap kembali menggalakkan program Gerakan Tanam Cabai Serentak di lingkungan Pemkab Cilacap.

Selain menanam cabai, Dinas Pertanian juga mengajak seluruh OPD dan masyarakatKabupaten Cilacap untuk menanam sayuran.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi dan mengantisipasi dampak inflasi di Cilacap.

Launching gerakan tanam cabai dan sayuran serentak digelar di halaman kantor Dinas Pertanian pada Jumat (10/11) lalu yang juga dihadiri Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar dan para kepala OPD.

Sementara untuk gerakan tanam cabai dan sayuran di masing-masing kantor OPD dan kantor kecamatan juga masih berlangsung hingga hari ini.

Pj Bupati Yunita begitu mengapresiasi program yang digalakkan oleh Dinas Pertanian sejak beberapa bulan lalu ini.

Menurut Yunita gerakan tanam cabai dan sayuran serentak dinilai cukup efektif dalam pengendalian laju inflasi di Cilacap.

Terlebih angka inflasi di Cilacap 0,12 persen pada Oktober lalu dan menjadi yang terendah di Banyumas Raya.

"Gerakan tanam cabai dan sayuran ini untuk menekan angka inflasi di Kabupaten Cilacap.
Sebagai informasi, angka inflasi Kabupaten Cilacap ini semakin membaik dan di Banyumas Raya pada bulan Oktober adalah yang terendah," jelas Yunita kepada Tribunjateng.com

Dengan keberhasilan menekan angka inflasi itu, Yunita pun mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap untuk bersama-sama ikut menanam cabai dan sayuran di pekarangan rumah.

Jadi program tersebut tidak hanya dilakukan di lingkungan kantor pemerintahan Kabupaten Cilacap saja, namun juga di lingkungan masyarakat.

Dengan digalakkannya program tersebut diharapkan pula ketahanan pangan di Cilacap terus terjaga.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan menuturkan bahwasanya program tersebut merupakan salah satu langkah nyata dalam pengendalian laju inflasi daerah. 

Untuk menyukseskannya menurut Susilan, program tersebut tidak hanya dijalankan sendiri oleh Dinas Pertanian namun juga diperlukan dukungan dari seluruh pihak.

"Kami tentu membutuhkan dukungan dan gerakan yang masif dari semuanya, mulai dari tingkat rumah tangga dan lingkungan kantor untuk bisa menjadi budidaya tanam sayuran," tutur Susilan.