SOSOK Pius Lustrilanang, Eks Anggota DPR, Kini Pimpinan BPK yang Ruang Kerjanya Disegel KPK

TRIBUNJATENG.COM - Ruang kerja Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang disegel penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hanya saja, belum diketahui penyegelan ruang kerja mantan anggota DPR periode 2009 - 2019 terkait perkara apa.  

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan tim penyidik menyegel ruang kerja dari Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pius Lustrilanang.

"Apa benar penyegelan saudara Pius Lustrilanang berkaitan dengan perkara Kemenkes kah atau di Kemendikbud kah, sekali lagi untuk yang karena perkara ini masih berjalan, tentu kami belum dapat menyampaikan keterkaitannya dengan perkara yang mana," kata Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).

Ghufron menegaskan, apabila sudah ada laporan dari tim di lapangan, baru pihaknya akan menyampaikan hasilnya kepada publik terkait langkah KPK segel ruang kerja pimpinan BPK tersebut.

"Nanti pada saatnya setelah teman-teman atau tim lidik (penyelidikan) dan sidik (penyidikan) telah melaporkan kepada kami, nanti pada saatnya akan kami sampaikan kepada masyarakat," kata Ghufron.

Baca juga: Dr Pius Lustrilanang Resmi Dikukuhkan Menjadi Profesor Kehormatan Unsoed Dr. Pius Lustrilanang

Sosok Pius Lustrilanang

Pius Lustrilanang lahir pada 10 Oktober 1968.

Ia merupakan seorang aktivis dan politisi Indonesia.

Kini, Pius Lustrilanang adalah anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Pius juga dikenal sebagai aktivis asal Palembang dan politikus Partai Gerindra.

 Dilansir dari berbagai sumber, Pius Lustrilanang menempuh sekolah menengah di Yogyakarta dan tamat pada tahun 1987.

Ketertarikannya pada ilmu politik membawanya meneruskan studi ke jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Parahyangan.

Ayah Pius adalah seorang guru besar Fakultas Teknik Kimia di Universitas Sriwijaya, Palembang.

Selama kuliah, Pius tidak hanya mengejar gelar akademik saja.