Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Siasat Preso, Debt Collector Gadungan Beli Data Nasabah Buat Ambil Paksa Motor

Inilah siasat GMB alias Preso, debt collector gadungan yang punya data nasabah kredit motor yang menunggak.

Editor: raka f pujangga
Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong
Satreskrim Polres Metro Depok menangkap seorang debt collector bodong, yakni GMB (43) alias Preso, Senin (13/11/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Inilah siasat GMB alias Preso, debt collector gadungan yang punya data nasabah kredit motor yang menunggak.

Setelah mendapatkan sasarannya Preso kemudian membawa kabur motor targetnya tersebut.

Peristiwa debt collector gadungan tersebut terjadi di Kota Depok.

Baca juga: 6 Debt Collector yang Tarik Paksa Kendaraan di Semarang Ditangkap, 2 Bos Perusahaannya Kini Buron

Peristiwa tersebut meresahkan warga masyarakat sehingga akhirnya tertangkap.

Pengakuannya, dia membeli data-data nasabah kredit motor seharga Rp 150.000 dan dia jadikan target.

Dikutip dari Kompas.com, usai menentukan targetnya, GMB alias Preso langsung mengamati korban.

Setelah itu dia menghampiri seraya membawa surat leasing palsu buatannya untuk meyakinkan korban.

Preso dan korban membawa motornya ke pool leasing di kawasan Sukmajaya.

Cuma sampai di sana, tersangka langsung kabur membawa motor korban.

Satu hal yang patut diperhatikan adalah bagaimana bisa data nasabah kredit motor bisa dijualbelikan.

Padahal isinya mulai sampai alamat rumah, kantor, dan sebagainya.

Menanggapi kejadian tersebut, Denny Riza, Direktur Kredit, Collection dan Legal Officer Adira Finance mengatakan, pihaknya tidak memberikan data konsumen kepada pihak luar.

"Adira sangat menjaga kerahasiaan data konsumen. Adira hanya bekerja sama dengan perusahaan jasa penagihan resmi dan sudah bersertifikasi SPPI," kata Denny kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Ditreskrimum Polda Jateng Tangkap 6 Debt Collector Semarang

Redaksi Kompas.com pun sudah mencoba menghubungi ke perusahaan leasing lain seperti FIF Astra, namun belum ada tanggapan.

Mengenai aplikasinya seperti apa dan sistem datanya bagaimana, tersangka memilih tidak memberikan informasi lebih detail.

Semoga masalah seperti ini bisa segera teratasi, demi keamanan konsumen motor kredit. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved