Berita Pemalang
Pasar Muncang, Pemalang Ditutup, Ratusan Pedagang Terlantar
Pasar krempyeng Muncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang per 1 Maret 2023 ditutup total karena pasar tersebut akan digunakan untuk taman.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Pasar krempyeng Muncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang per 1 Maret 2023 ditutup total karena pasar tersebut akan digunakan untuk taman desa dan wisata kuliner.
Dalam pengumuman yang terpasang didepan pasar Muncang menyebutkan para pedagang pasar yang menempati kios, pedagang dalam dan luar pasar untuk segera pindah ke lokasi pasar desa yang baru di pusat perdagangan Muncang.
Para pedagang, diberikan waktu untuk pindah dari bulan Januari-Februari 2023 dan dengan demikian per 1 Maret 2023 para pedagang dilarang untuk berdagang atau berjualan di pasar Muncang, karena adanya program revitalisasi tempat tersebut.
Namun, proses pemindahan pedagang ke tempat yang baru terdapat masalah. Salah satunya, karena pedagang sebelumnya merupakan pedagang eceran kecil yang hanya berjualan dari 05.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Sementara pasar baru yang disebut sebagai pusat perdagangan Muncang, merupakan tanah milik perorangan yang telah di kapling dan disulap menjadi kios dan los.
Casminto, salah satu perwakilan dari pedagang mengatakan, jumlah keseluruhan pedagang pasar Muncang sekira 200an pedagang yang sebagian besar merupakan warga Desa Mrican, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Sejak adanya penutupan pasar, para pedagang terpaksa berjualan di halaman rumah warga sekitar pasar dengan cara menyewa harian atau mingguan.
"Bahkan banyak pedagang yang terpaksa berhenti jualan karena tidak kebagian lapak untuk menjajakan dagangannya," kata Casminto, salah satu perwakilan dari pedagang, Sabtu (18/11/2023).
Ia menyebutkan, para pedagang keberatan untuk menempati pasar baru karena selain tempatnya kurang strategis, mereka harus membeli lapak dengan kisaran harga puluhan juta rupiah.
Bahkan, pasar baru yang akan ditempati tersebut merupakan pengembangan dari tanah kosong menjadi bangunan pasar dan dikelola oleh investor atau pengembang.
"Sehingga nantinya pedagang yang akan membelinya, bisa dilakukan dengan dukungan perbankan," ucapnya.
Casminto berharap pemerintah Desa Mrican Kecamatan Sragi dapat memfasilitasi lahan untuk berjualan di tanah kas desa yang belum digunakan.
Karena pedagang, merasa keberatan untuk pindah ke pasar baru karena harus membeli lapak dari pihak lain dengan harga yang tidak terjangkau bagi pedagang eceran pasar krempyeng yang hanya buka sekitar 4-5 jam perhari.
"Harga terlalu mahal, jadi banyak pedagang yang nggak ngambil (membeli lapak). Hanya dagang-dagang kayak gini, suruh membeli harga Rp 40 juta kan nggak mungkin."
"Karena Pasar Muncang sudah ditutup dan sana sudah siap di tempati, pedagang itu nggak bisa masuk kesana (pasar baru), akhirnya pedagang melapak di depan rumah warga sekitar," imbuhnya.
Dari para pedagang yang menempati di wilayah Mrican Kecamatan Sragi, berinisiatif untuk mengajukan permohonan ke Kepala Desa Mrican untuk disediakan lahan untuk berjualan di tanah kas desa.
Lewat Konvoi Klasik, Kapolres Pemalang Diantar "Komunitas Vespa" Keliling Kota |
![]() |
---|
UPDATE PEMALANG : Buntut Konflik FPI Vs PWI LS, Petinggi Polisi TNI dan BIN Rakor |
![]() |
---|
Ketika Doa Diselingi Jeritan: Warga Pegundan Trauma Usai Bentrokan FPI vs PWI LS di Pemalang |
![]() |
---|
AKBP Eko Pastikan Desa Pegundan Pemalang Tempat Bentrokan Berdarah FPI vs PWI LS Telah Kondusif |
![]() |
---|
Sedekah Selawe Ewu di Pemalang, Dari Desa Kramat Menyebar Manfaat hingga Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.