Gabungan Organisasi Perangkat Desa Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Ia pun bersikukuh bahwa acara itu bukan pelanggaran. Sebab, ketentuan yang ada hanya melarang kepala desa, perangkat desa, dan anggota permusyawaratan desa bergabung sebagai pelaksana/tim kampanye peserta pemilu.

"Teman-teman penggerak desa ini tahu apa yang dilakukan. Kalau mau memberikan dukungannya penuh kepada capres atau cawapres, tidak harus deklarasi kalau kami mau," kata caleg DPR dapil Banten 1 dari Partai Nasdem itu.

"Yang pasti buat kami adalah kan teman-teman tahu yang namanya kepala desa, yang namanya BPD (Badan Permusyawaratan Desa), yang namanya perangkat kalau sudah menyatu, rasanya gampang untuk menggerakkan desa. Tetapi buat kami, kami tidak ingin melakukan sesuatu yang melanggar regulasi," jelasnya.

Dalam pidatonya, Anas menyampaikan, kepala desa dan perangkat desa bekerja tidak kenal waktu. "Dulu kami ada empat anggota organisasi sekarang sudah ada delapan anggota organisasi. Tidak salah kalau sekarang kita jadikan semangat keberlanjutan," ucapnya.

Ia menyebut, acara itu dihadiri 20.000 anggota organisasi yang tergabung dalam Desa Bersatu dari 37 provinsi, 416 kabupaten, dan 12 kota. "Desa Bersatu menjadi wadah perjuangan kepentingan organisasi desa secara nasional," jelasnya.

Tajuk acara yang terpampang di tempat ini berbunyi "Silaturahmi Nasional Desa 2023". Tak sedikit di antaranya mengenakan seragam kemeja putih dengan lambang angka 2 di dada yang merujuk pada nomor urut capres-cawapres yang diusung KIM.

Selain itu, di punggung mereka tercetak gambar Prabowo-Gibran dengan slogan "Desa Bersatu untuk Indonesia Maju". (Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha/Kompas.com/Vitorio Mantalean)