Stikes Telogorejo Semarang
Aktivitas Fisik Membantu Mengatasi Insomnia pada Lansia
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak ditemukan dikalangan masyarakat terutama lansia.
Disusun Oleh: Ragil Aidil Fitriasari Addini, S. Ftr., M.K.M ( Dosen S-1 Fisioterapi STIKES Telogorejo Semarang )
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling banyak ditemukan dikalangan masyarakat terutama lansia. Prevalensi insomnia pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67persen.
Di Indonesia insomnia menyerang sekitar 50persen orang yang berusia 65 tahun, dimana sekitar 20persen-50persen lansia setiap tahunnya melaporkan adanya insomnia dan sekitar 17persen mengalami insomnia serius.

Lansia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur dan lebih sedikit waktu tidur. Dimana perubahan pola tidur dapat menjadi bagian dari proses penuaan normal. Akan tetapi, gangguan tidur ini dapat terjadi karena proses patologis.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan individu lansia mengalami gangguan tidur diantaranya adalah usia, kondisi medis, psikiatri, konsumsi obat-obatan dan kondisi lingkungan sekitar.
Selain dapat menyebabkan gangguan berupa penurunan kemampuan intelektual, motivasi rendah dan ketidakstabilan emosi, insomnia juga dapat menyebabkan gangguan fisik pada lansia yaitu berupa kelelahan, nyeri otot, memperparah hipertensi, penglihatan menjadi kabur dan konsentrasi menjadi berkurang sehingga efek tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia menjadi menurun.
Berbagai cara sudah dilakukan untuk dapat membantu dalam mengurangi gangguan tidur. Salah satu caranya adalah dengan melakukan aktivitas fisik.
Ada banyak pilihan jenis aktivitas fisik untuk lansia mulai dari intensitas yang sedang seperti jalan kaki jarak dekat, membersihkan rumah, berkebun dan besepeda santai. Sementara aktivitas berat dapat berupa berenang, senam lansia, senam tai chi, yoga dan jalan cepat.
Menurut penelitian, aktivitas fisik terbukti dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia yang dapat memberikan efek relaksasi, memperlancar peredaran darah dan mengurangi setres. Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin mampu meningkatkan energy, sekresi hormone endorphin dan suhu tubuh.
Selain memberikan manfaat bagi fisik dan psikologis, lansia yang aktif dalam melakukan aktivitas fisik secara sosial dapat meningkatkan jaringan sosial dan pertemanan lansia sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.
Mengenal Perbedaan Expire Date dan Beyond Use Date |
![]() |
---|
Seberapa Penting Sih Memilih Kampus Dilihat dari Fasilitas? |
![]() |
---|
Stress Kerja Melanda, 2-Mind Solusinya |
![]() |
---|
Deteksi Dini Kanker Payudara, SADAR DIRI dengan SADARI dan SADANIS |
![]() |
---|
Resmi Dilantik, HIMAFAR STIKES Telogorejo Semarang Siap Jalankan Kepengurusan 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.