Netizen Gemas Dokter Qory Mau Cabut Laporan ke Polisi, Ini yang Membuatnya Gagal Move On dari Suami

TRIBUNJATENG.COM - Kabar korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Dokter Qory akan mencabut laporan hukum terhadap suaminya, Willy Sulistio membuat gemas netizen.

Bagaimana tidak, dr Qory sudah mendapatkan perlakuan yang sedemikian rupa dari suaminya.

Netizen pun begitu kompak memberikan dukungan buat dr Qory.

Selama berhari-hari kasus dr Qory menjadi trending di media sosial.

Lantas apa yang membuat dr Qory memutuskan mau mencabut laporan?

Baca juga: Guru Ngaji Cabul di Semarang Hafal 20 Anak yang Jadi Korban Selama 3 Tahun, Ada yang Sampai Trauma

Baca juga: Viral Toilet SPBU Mewah dan Wangi Bak di Hotel, Ini Sosok yang Punya Ide, Habiskan Ratusan Juta

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, keinginan tersebut telah disampaikan secara lisan.

Menurutnya, ibu tiga anak itu berencana mencabut laporan karena masih menyayangi suaminya dan menganggap insiden kekerasan itu akibat emosi yang memuncak.

Sontak, kabar terbaru ini membuat warganet gemas, apalagi dengan berbagai dukungan yang telah diberikan kepada Dokter Qory di media sosial.

Faktanya, keraguan untuk meninggalkan pelaku KDRT adalah fase yang kerap dialami korban.

Pemikiran itu bahkan menjadi tanda jika kekerasan domestik yang terjadi sudah berakar dalam sehingga memengaruhi pikiran korban sedemikian rupa.

Sering kali, perempuan yang jadi korban kekerasan domestik gagal meninggalkan hubungan yang mengandung kekerasan karena adanya ancaman psikologis, emosional, finansial, atau fisik.

Namun kita harus tetap memberikan dukungan bagi korban KDRT agar mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Penyebab korban KDRT sulit meninggalkan pelaku

Ada sejumlah alasan yang membuat korban KDRT sulit meninggalkan pelaku kekerasan dan terjebak dalam 'lingkaran setan'.

Berikut uraiannya, seperti dikutip dari Women's Aid UK:

Bahaya dan ketakutan