Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Tiga Mahasiswa S2 UNS Asal Palestina Dapat Bantuan Rp 20 Juta dari Kampus

Tiga mahasiswa asal Palestina mendapatkan bantuan berupa yang tunai dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

|

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Tiga mahasiswa asal Palestina mendapatkan bantuan berupa yang tunai dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Masing-masing mahasiswa mendapatkan Rp 20 juta.

Pemberian bantuan dilakukan secara simbolis oleh Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho di Ruang Sidang 2 Gedung Pusat Dr Prakosa UNS, Kamis (23/11/2023).

Ketiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa S2 dari tiga fakultas. Mereka bernama Doaa Jameel Alramlawi (29) jurusan S2 Administrasi Publik, Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq (31) S2 Manajemen dan Mohammed A. A. Abuyounis (22) S2 Pendidikan Bahasa Inggris.

"Hari ini UNS kembali memberikan perhatian kepada tiga mahasiswa yang berasal dari Palestina. Masing-masing mahasiswa mendapatkan Rp 20 juta," kata Rektor Jamal, Kamis (23/11/2023).

Dengan bantuan itu, pihaknya berharap para mahasiswa dari Palestina tersebut tetap menjalankan tugas belajarnya menempuh pendidikan S2 di UNS sampai selesai.

Jamal mengatakan pihaknya akan terus mendampingi ketiga mahasiswa Palestina tersebut, agar studinya berjalan lancar di UNS hingga selesai.

"InsyaAllah kita terus akan mendampingi agar studinya berjalan dengan lancar.

Selain itu UNS juga memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Semanggi, jumlahnya Rp 30 juta yang akan diserahkan ke kelurahan," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Jamal berterima kasih atas kerja sama dari segala pihak, dan memohon doa restu agar UNS bisa terus berkembang menjadi perguruan tinggi yang bermutu.

Sementara itu, Hussein berterima kasih kepada pihak UNS yang telah memberikan bantuan berupa uang.

Mahasiswa semester tiga asal North Gaza, Palestina itu mengatakan bantuan tersebut akan sangat bermanfaat.

 "Alhamdulillah mendapatkan bantuan dari UNS, bisa bermanfaat dan senang sekali," kata Hussein kepada media.

Terkait kondisi keluarganya di Palestina, Hussein mengatakan sudah tidak bisa dihubungi sejak seminggu yang lalu.

Beberapa kerabatnya juga ada yang telah wafat karena serangan dari Israel.

"Kemarin juga paman saya sendiri dibunuh, meninggal, mati syahid insyaAllah. Dan kemarin lusa, paman yang lainnya rumahnya dihancurkan, dibom," kisah Hussein.

Hussein sendiri sudah sejak 2015 berada di Indonesia, saat itu pula dia belum berkesempatan kembali ke Palestina.

Atas apa yang terjadi di Palestina, Hussein mengaku cukup menganggu fokus belajarnya. Ia mengatakan saat ingin belajar selalu teringat keluarga di Palestina.

Hussein awalnya mendapatkan beasiswa di Indonesia. Dirinya tentu berkeinginan untuk pulang dan akan pulang jika kondisi sudah membaik. (uti)

Baca juga: Tersinggung Status WA, Perangkat Desa Tega Menganiaya Wanita di Pati

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Jateng Lakukan Audit Kepatuhan Notaris Soal Penerapan PMPJ

Baca juga: Misteri Dibalik Nama Pegunungan Kendeng, Bekso : Kalau Diartikan, Kendeng Adalah Urat Panjang 

Baca juga: UMK Kabupaten Magelang 2024 jika Naik Sesuai UMP Jateng 4,02 Persen, Jadi Berapa? Cek Disini

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved