Berita Semarang
Sebelum Gugur, Praka Yipsa Dijadwalkan Pulang Januari 2024, Ayah Mertua: Tuhan Berhendak Lain
Empat prajurit TNI yang gugur setelah kontak senjata dengan KKB Papua, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Praka Yipsan La
TRIBUNJATENG.COM - Empat prajurit TNI yang gugur setelah kontak senjata dengan KKB Papua, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Praka Yipsan Ladau (Praka YL).
Adapun, empat prajurit yang gugur merupakan prajurit dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis (Kostrad) TNI ADterjadi kontak senjata dengan KKB Papua di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/11/2023).
Baca juga: Selain Boyolali, Prajurit TNI Gugur Akibat Serangan KKB Papua Asal Semarang, Praka Yipsa Ladau
Baca juga: 4 Prajurit yang Gugur setelah Kontak Senjata dengan KKB Papua 1 di Antaranya dari Boyolali
Prajurit Kostrad muda yang gugur tersebut ialah:
1. Praka Yipsan Ladau (Praka YL),
2. Pratu Dwi Bekti Probo Sinimoko (Praka DB),
3. Pratu Miftahul Firdaus (Praka MF),
4. Prada Darmawan (Praka D).
Satu di antara prajurit yang gugur, Praka Yipsa Ladau, merupakan warga Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Praka Yipsa Ladau baru berangkat tugas ke Papua pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024. Ia dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa.
Saat berangkat ke Papua, Praka Yipsa Ladau berpesan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak dan menjaga kesehatan.
Praka Yipsa Ladau meninggalkan seorang istri dan dua anaknya. Anak sulung berusia 5 tahun dan yang kecil baru satu tahun.
Peristiwa kontak tembak terjadi sekitar jam 12.00 WIT, Sabtu, ketika prajurit Kostrad ini tengah melakukan pembersihan dan infiltrasi dari Batalyon Infanteri Mekanis Rider 411/Pandawa.
Selain dari Kabupaten Semarang, prajurit TNI gugur juga berasal dari Boyolali, Jawa Tengah bernama Pratu Miftahul Firdaus.
Keluarga Pratu Miftahul Firdaus mendapat kabar tersersebut pada Sabtu (25/11/2023) malam.
Paman almarhum, Arifin mengatakan kalau keluarga mendapat kabar duka tersebut pada Sabtu (25/11/2023).
Rumah Duka Almarhum Pratu Miftahul Firdaus di Wonosegoro, Boyolali. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)
"Informasi awal dinyatakan gugur malam Minggu, setelah bakda magrib. Kalau info validnya sekitar jam 22.00 WIB," ujar Arifin ditemui TribunSolo.com di rumah duka di Dusun Jaragan, RT 02/ RW 01, Desa Wonosegoro Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Senin (27/11/2023).
Dilansir dari Tribun-Papua.com, kontak senjata sendiri terjadi di Distrik Paro, Kabupaten Dunga, Provinsi Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).
Lokasi tersebut diketahui merupakan salah satu daerah yang dianggap merah atau rawan, dimana daerah itu juga merupakan tempat penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthen oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya yang hingga kini belum dapat di bebaskan.
Saat ini jenazah almarhum telah di terbangkan menuju rumah duka di wilayah Boyolali, di rencanakan almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya.
Kepada wartawan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan gugurnya empat prajurit Pandawa tersebut.
Ia turut menyampaikan duka cita atas gugurnya keempat prajurit.
“Ya kita semua turut berduka cita ya,” kata Jenderal Agus usai acara “Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) pagi.
Jenderal Agus mengemukakan, keempat prajurit itu diserang karena operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM.
“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” kata Agus.
Agus menyebutkan, keempat prajurit yang gugur telah mendapatkan santunan sesuai hak.
Dalam keterangan yang dikutip dari Kompas.com, keempat prajurit yang gugur antara lain Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D.
Keempatnya akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
Sebelumnya dikabarkan, prajurit dari Yonif MR 411/Pandawa melakukan kontak senjata dengan KKB Kodap III Ndugama-Derakma di Pos Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/11/2023) sekitar jam 12.00 WIT.
Informasi yang dihimpun, adapun ketujuh prajurit Kostrad di Satgas Yonif MR 411/Pandawa yang sedang melakukan patroli itu ialah:
1. Praka Yipsan,
2. Pratu Probo,
3. Pratu Firdaus,
4. Prada Dermawan,
5. Praka Gibsan
6. Serda Munthe.
7. Kapten (Inf) Asep (komandan).
Dalam insiden itu, Pratu Probo, Pratu Firdaus, Prada Dermawan dan Praka Yipsan gugur.
Sementara, Praka Gibsan dan Serda Munthe mengalami luka tembak di kaki dan di perut dalam kondisi kritis.

Dugaan penyerangan
Aksi penyerangan KKB Kodap III Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogoya ini diduga kuat buntut dari penyitaan dua senjata api jenis M4 dan AR15 oleh Satgas Yonif MR 411/ Pandawa pada Minggu (19/11/2023) pekan lalu.
Senjata itu didapatkan di sebuah bangunan yang berada di Batas Batu, Kenyamanan, Nduga, seusia Satgas Yonif MR 411/Pandawa melakukan patroli.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut dua senjata tempur milik Egianus Kogoya diselundupkan dari luar.
"Itu senjata dari luar, diduga dari Filipina," ucapnya pekan lalu.
Mertua Praka Yipsan Pingsan di Rumah Duka
Dikutip dari Kompas.com, suasana duka menyelimuti rumah kediaman Prajurit Kepala (Praka) Yipsan Ladau, anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa.
Yipsan gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (25/11/2023).
Puluhan karangan bunga tertata rapi di rumah duka yang berada di lingkungan Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Pelayat datang dari berbagai kalangan, TNI dan masyarakat umum.
Kundarto, mertua Praka Yipsan Ladau, mengatakan, menantunya itu adalah orang yang baik. "Hampir setiap hari selalu berkomunikasi, ngobrol dengan istrinya. Terakhir itu pada Kamis (23/11/2023), menyampaikan akan masuk ke hutan untuk melaksanakan operasi," kata Kundarto, Senin (27/11/2023).
"Saat itu mengatakan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak, jaga kesehatan. Anaknya ada dua, yang besar umur lima tahun dan yang kecil baru satu tahun," kata Kundarto.
Kundarto mengatakan, dirinya mendapat kabar resmi menantunya gugur pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
"Kabar resmi saya terima dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa, menantu saya gugur saat tugas. Informasinya tertembak di bagian paha," ungkap dia.
Menurut Kundarto, Yipsan berangkat tugas pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024.
"Tapi, Tuhan berkehendak lain, ini adalah risiko dari tugas dalam membela dan memperjuangkan NKRI," paparnya.
"Saya juga mantan militer, saya bangga terhadap menantu saya yang gugur saat tugas, dalam menjaga NKRI. Kami dari keluarga tidak ada firasat, karena memang ini bagian dari risiko perjuangan," tegas Kundarto.
Empat anggota TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).
Personel yang gugur dalam kontak tembak adalah Pratu Dwi Bekti Probo Sinimoko, Pratu Miftahul Firdaus, Praka Yipsan Ladou, Prada Darmawan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Praka Yipsan Gugur saat Baku Tembak dengan KKB Papua, Tinggalkan 2 Anak di Semarang, Mertua Pingsan
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025: Sebagian Besar Hujan Ringan |
![]() |
---|
Jejak Gedung Kawasan Kota Lama Semarang yang Terbakar, Bagian dari the Big Five di Awal Abad 20 |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.