Berita Demak
Pemkab Demak Ambil Sikap Tegas Pasar Krempyeng Kurangi Pendapatan Daerah
Pemerintah Kabupaten Demak secara berkala menertibkan Pasar Krempyeng Demak karena dinilai tidak berkontribusi ke pemasukan daerah
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Pemerintah Kabupaten Demak secara berkala menertibkan Pasar Krempyeng Demak karena dinilai tidak berkontribusi ke pemasukan daerah dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Selain itu penertiban ini juga didasarkan temuan BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Nomor 48B/LHP/XVIII.SMG/05/2023 tentang Hilangnya Potensi Pasar Senilai Rp 6.777.216.087.
Potensi kehilangan retribusi senilai Rp 6 miliar tersebut terbagi ke beberapa OPD meliputi Dinas Pekerjaan dan Tata Ruang, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Temuan-temuan dari BPK – RI Provinsi Jateng juga tidak sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2012 tenta Retribusi Jasa Usaha.
Menanggapi temuan BPK-RI Provinsi Jateng tersebut Pemkab Demak membentuk tim untuk sosialisasi dan penertiban Pasa Krempyeng berdasarkan SK Bupati Demak Nomor 511.2/144 tahun 2023 tentang Pembentukan Tim Penataan Pedagang Pasar Krempyeng di Wilayah Pasar Bintoro Kabupaten Dema.
Tim tersebut terdiri dari Penasehat Bupati Demak dan Wakil Bupati Demak, Penanggung Jawab Sekretaris Daerah Kabupaten Demak.
Ketua Tim yakni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Wakil Ketua 1 Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Wakil Ketua 2 Kepala Dindagkop UKM, Sekretaris Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dindagkop UKM.
“Tugas tim menyiapkan lokasi pemindahan di dalam Pasar Bintoro melakukan penertiban dan penataan, serta pengawasan ketaatan pedagang Pasar Krempyeng pasca dipindah,” kata Kepala Dindagkop UKM Demak Iskandar Zulkarnain dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Selasa (28/11/2023).
Menurutnya setelah tim terbentuk, sebelum penertiban melakukan sosisalisasi dan menyiapkan lokasi atau lahan pemindahan Pasar Krempyeng ke dalam pasar Bintoro Demak.
Kata dia, pemindahan dimulai sejak 11 Oktober 2023 setelah ada kesepakatan bersama dengan para pedagang.
“Setelah sosialisasi dan menyiapkan lahan pedagang sepakat untuk pindah ke dalam Pasar Bintoro,” ujarnya.
Namun, lanjut Iskandar, setelah para pedagang pindah mereka mengeluh omset dalam niaga mengalami penurunan.
“Karena adanya keluhan para pedagang ini Dindagkop UKM untuk sementara waktu tidak melakukan penarikan retribusi,” terangnya.
Iskandar menambahkan, Pasar Krempyeng yang berlokasi di depan Pasar Bintoro Demak dianggap mengganggu para pedagang asli Pasar Bintoro dan mengganggu ketertiban karena berada di bahu jalan.
“Kita juga mendapat keluhan dari pedang asli Pasar Bintoro karena mereka jualannya di depan, selain itu kita sering mendapat komplain dari warga maupun RT setempat karena mengganggu kenyamanan,” tutupnya. (Ito)
Baca juga: Pasar Gedhe Klaten Siap Diresmikan Puan Maharani pada 2 Desember 2023
Baca juga: Bacaan Doa Arab dan Latin Penghilang Rasa Gelisah Lengkap
Baca juga: Tawangsari Jadi yang Terakhir Punya Gedung Inklusi, Kini Semua Kecamatan di Sukoharjo Punya
Baca juga: BREAKING NEWS : Warga di Comal Pemalang Tewas di Dalam Kamar, Diduga Korban Perampokan
| Pameran Perumahan Demak 2025 Resmi Dibuka, Pasutri Baru Langsung Pilih Unit |
|
|---|
| Update Kondisi Banjir Demak, Desa Wonorejo Masih Terendam, BPBD: Sudah Kami Pompanisasi |
|
|---|
| 10 Rumah Warga Demak Dapat Renovasi Gratis Melalui Program RSLH, Anggaran Capai Rp 600 Juta |
|
|---|
| Pasutri Baru Wajib Tahu, Pemkab Demak Segera Gelar Pameran Perumahan Murah 2025 |
|
|---|
| Ini Kronologi dan Identitas Pekerja Tewas Tertimpa Tiang Pancang saat Bangun Jembatan di Demak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.