Berita Karanganyar
Bendungan Jlantah di Karanganyar Ditargetkan Selesai Awal 2024
Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Jlantah di wilayah Kecamatan Jatiyoso Karanganyar ditargetkan selesai pada semester I 2024
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Jlantah di wilayah Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar ditargetkan selesai pada semester I 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Naryo Widodo saat menghadiri acara Sosialisasi Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Jlantah di Pendopo Raden Mas Said Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Rabu (29/11/2023) siang.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pada Mei 2023 lalu, pembangunan Bendungan Jlantah semula ditargetkan selesai pada akhir 2023. Akan tetapi karena ada permasalahan bagian fondasi bawah bendungan akhirnya harus mundur hingga semester I 2024.
"Kemarin ada permasalahan fondasi bawah sehingga membutuhkan waktu panjang, alatnya di Indonesia hanya satu sehingga harus antri alat. Progres pembangunannya sampai saat ini 77,5 persen," kata Naryo Widodo kepada Tribunjateng.com, Rabu siang.
Di sisi lain proses ganti untung tanah milik warga dan pemdes yang terdampak pembangunan juga masih berjalan hingga saat ini. Dia menuturkan, proses ganti rugi masih kurang 32 persen baik atau 230 bidang, terdiri dari tanah milik warga dan pemdes.
"Proses ganti untung masih berjalan, 32 persen belum selesai. Ada yang sudah siap tapi administrasi belum lengkap," terangnya.
Di samping pihak kontraktor menyelesaikan pembangunan fisik bendungan, lanjutnya, pihak BBWSBS melakukan sosialisasi terkait Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekitar bendungan yang terdampak apabila terjadi bencana. Naskah penyusunan RTD tersebut telah ditandatangani oleh perwakilan stakeholder di 3 wilayah yakni Kabupaten Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar.
"Rencana tindak darurat biasanya kan setelah selesai (bendungan), kemarin harusnya pembangunan selesai 2023 tapi karena ada perbaikan fondasi mundur 2024. Saat itu kami sudah menganggarkan untuk RTD. Ini justru bagus karena lebih awal memberikan informasi kepada masyarakat kalau terjadi sesuatu, sudah tahu apa langkah yang harus dilakukan," ungkapnya. (Ais)
9.000 Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Karanganyar, Kerugian Capai Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Viral Sopir Truk Dipalak, Pelaku Mengaku Setor ke Dishub Karanganyar |
![]() |
---|
Mbah Mashudi Senang Dapat Pengobatan Gratis di Karanganyar, Harap Sering Dilakukan |
![]() |
---|
"Panik Korban Gerak saat Tidur" Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pensiunan Guru di Karanganyar |
![]() |
---|
Rumah dan Mobil Ludes Terbakar di Jumapolo Karanganyar, Giyatno Rugi Rp250 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.