Berita Kudus
Bakti Lingkungan Djarum Foundation Komitmen Konservasi Hutan di Muria dan Patiayam
Bakti Lingkungan Djarum Foundation(BLDF) komitmen untuk melakukan konservasi hutan di Gunung Muria dan Perbukitan Patiayam.
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bakti Lingkungan Djarum Foundation(BLDF) komitmen untuk melakukan konservasi hutan di Gunung Muria dan Perbukitan Patiayam. Hal itu dilakukan tidak lain demi pelestarian lingkungan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem.
Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation FX Supanji mengatakan, konservasi yang pihaknya lakukan baik di Muria dan Patiayam merupakan bentuk perhatian atas lingkungan agar terjaga dan masyarakat bisa memanfaatkan hasilnya.
Secara rutin BLDF melakukan upaya konservasi alam di Muria sejak 2006. Alasan mendasar yang karena jika eksploitasi hutan lereng gunung terus dilakukan, maka dampak buruk bisa dirasakan di tiga daerah yaitu Kudus, Jepara, dan Pati karena dampak jejak karbon.
Pemanfaatan sumber daya hutan dari ke hari kian sulit dihindari. Di antara pemanfaatan sumber daya dari hutan karena pembangunan rumah tinggal atau bangunan komersial yang jumlahnya kian bertambah. Bagi BLDF pemanfaatan atas sumber daya yang berangkat hutan berupa penebangan kayu, penggunaan lahan untuk komersial, pembukaan daerah wisata atau keperluan lain, konservasi adalah hal yang wajib dilakukan.
Konservasi ini dilakukan untuk mengembalikan ekosistem hutan kembali pada semula. Dengan begitu bencana alam akibat penggundulan hutan bisa dicegah. Konservasi ini juga memiliki manfaat untuk menyerap karbon dioksida.
Tercatat sejak 2006 sampai 2022 sudah ada sebanyak 114.426 pohon bermacam jenis yang ditanam oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation di lereng Muria.
Sedangkan untuk konservasi di lereng Patiayam melalui penanaman pohon tercatat sejak 2020. Sampai pada 2022 ada sekitar 20 ribu pohon keras multiguna yang telah ditanam.
Upaya pelestarian ini melibatkan peran aktif masyarakat. Bagi Supanji, tanpa peran mereka maka akan nihil hasil. Untuk itu pihaknya selalu mengedukasi masyarakat agar sadar bahwa mengembalikan kelestarian hutan memiliki banyak manfaat.
“Sungai di sini akan membuat makmur kita semua. Kita harus bisa mengembalikan kehijauan rumpun tanaman keras di Patiayam. Camkan itu semoga berhasil,” kata Supanji.
Dalam praktiknya, BLDF melibatkan sejumlah pihak dalam upaya pelestarian lingkungan di kawasan Muria maupun Patiayam. Mereka yang dilibatkan misalnya siswa, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati lingkungan, dan masyarakat Kudus.
Keterlibatan sejumlah pihak tersebut bertujuan membentuk kebiasaan kolektif terkait cinta lingkungan dalam berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dampaknya, semakin meningkatnya kesadaran warga sekitar untuk merawat pohon keras multiguna yang telah tertanam. Hal itu selaras dengan nilai ekonomi dari tanaman semusim yang ada di Patiayam. (Goz)
Harus Penuhi 1.200 Lux, 4 Lampu Penerangan Stadion Wergu Wetan Kudus Disidak PT LIB dan PSSI |
![]() |
---|
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Ini Penyebabnya, Perbaikan 13 Sekolah Rusak di Kudus Belum Terlaksana Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Sempat Hilang di Kudus, Beras SPHP Kini Kembali Muncul di Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.