Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

BPBD Demak Siaga Hadapi Bencana Saat Peralihan Musim Penghujan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak siap menghadapi peralihan ke musim penghujan

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
APEL SIAGAAN - Bupati Demak Eisti'anah berserta jajaranya melakukan pengecekan perlengkapan BPBD, Relawan, dan Dinas terkait kesiapaan menghadapi bencana. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak siap menghadapi peralihan ke musim penghujan.

Pada masa itu umumnya potensi kerawanan bencana tinggi ketika pergantian akhir tahun.

Demikian yang disampaikan, Kepala Pelaksanan Harian Badan Penanggulangan Bencana (Kalakhar BPBD) Demak, Agus Nugroho seusai menghadiri Apel Kesiapsiagaan bencana di Alun-alun Kabupaten Demak.

Baca juga: 13 ODGJ di Panti Rehabilitasi Tanbihul Ghofilin Cilacap Akhirnya Dijemput Dinsos Bandung

Dia menjelaskan bahwa menurut dari BMKG curah hujan akan cukup lebat di bulan Desember hingga Februari.

"Dimana kalau sampai November akhir kami mengalami bencana kekeringan, nah untuk awal Desember sampai dengan Februari nanti antisipasi bencana meteorologi," kata pria yang kerap disapa Agus LP.

Melihat adanya potensi hujan cukup tinggi, Agus mengajak masyarakat untuk memiliki pemahaman yakni dengan mengenali ancamannya.

Ia mengatakan bahwa pihak juga akan melakukan prosedur dalam Surat Keputusan Bupati tentang siaga darurat bencana, yakni bencana meteorologi.

"Bencana meteorologi kan merupakan bencana alam yang terjadi karena perubahan iklim, contohnya banjir, puting beliung dan tanah longsor, nah kalau Demak berada di kawasan hilir maka ancamannya adalah banjir, maka kita harus siaga," ujarnya.

Senada dengan itu, Bupati Demak Eisti'anah meningkatkan upaya preventif dalam menghadapi dan menanggulangi bencana serta meningkatkan koordinasi lintas sektor terkait kebencanaan.

"Semoga bencana dan resiko yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir. Outcome-nya masyarakat akan merasa terlindungi dari bencana," kata Bupati Demak.

Menurut Mba Eisti sapaan akrabanya, Kondisi geografis Kabupaten Demak yang berada di wilayah hilir mengakibatkan Demak menjadi daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

"Hal inilah yang menjadikan Pemerintah Kabupaten Demak harus bekerja ekstra keras karena bencana yang terjadi dapat menyebabkan kerugian moril maupun materiil yang besar terutama saat kita memasuki musim penghujan," ungkapnya.

Bupati Demak ingin menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus bisa menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana dengan tetap berada pada koridor aturan yang berlaku.

"Saya minta agar seluruh relawan dan dinas terkait untuk bisa selalu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak. Ini harus dilakukan karena pencegahan dan penanggulangan bencana membutuhkan peran aktif dari semua pihak," ungkapnya.

Bagi Bupati, terjalin sinergitas yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.

"Paradigma penanggulangan bencana harus bergeser dari reaktif menjadi proaktif, sehingga semua kalangan dituntut untuk mampu melakukan upaya pengurangan resiko bencana dengan didukung oleh semua pihak yang berkompeten," tuturnya.

Dia menilai bahwa bencana memang tidak bisa dihindari namun kenali ancamannya, siapkan strateginya, kurangi resikonya.

"Kami siap untuk selamat. Budayakan sadar bencana. Salam Tangguh salam kemanusiaan," ungkapnya.

Disisi lain, Dandim 0716/Demak, Letkol Maryoto menyampaikan, bahwa dalam menghadapi potensi bencana pihaknya siap membackup terkait penanggulangan bencana dan respon cepat bilamana bencana datang.

Baca juga: Penyebab Semburan Lumpur Disertai Gas di Demak, Apakah Berbahaya? Ini Kata BPBD

"Kami di Kodim juga memiliki alat - alat yang sifatnya inovasi, selain itu anggota kami di masing - masing wilayah sudah memetakan daerah - daerah berikut potensi yang ada," ucap Dandim.

Terkait backup untuk kesiap siagaan dalam proses pengawalan logistik Pemilu, lanjutnya, yang mana diperkirakan saat pergeseran logistik diprediksi hujan, Dandim menyampaikan siap siaga bersama instansi terkait.

"Untuk pengawalan logistik, kita sudah mempersiapkan titik rawan bencana yang sudah dipetakan dan dipersiapkan anggota. Misalnya jauh susah terjangkau, melintasi laut, terkena rob kami sudah petakan. Tentunya bersinergi dengan KPU, Polri dan Satpol PP agar logistik Pemilu tidak terlambat," pungkasnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved