Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Kematian 4 Bocah di Jakarta

Nikah Siri dan Tak Punya KK, Selalu Menghindar saat Dimintai KTP, Ini Fakta Ayah Diduga Bunuh 4 anak

Sosok P, ayah yang diduga membunuh empat anak kandungnya mengundang penasaran orang

Editor: muslimah
Tribunnews.com
Terjawab siapa yang menulis pesan Puas Bunda dan tujuannya. 

TRIBUNJATENG.COM - Sosok P, ayah yang diduga membunuh empat anak kandungnya mengundang penasaran orang.

Bagaimana bisa seorang ayah berbuat sekejam itu.

Ia juga menuliskan pesan dengan darah untuk istrinya.

Masyarakat pun penasaran bagaimana kehidupan sehari-hari keluarga yang tinggal di  Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Baca juga: Bagian Paling Pilu Temuan Jasad 4 Anak, Dijejer dari yang Paling Muda dan Foto di atas Si Sulung

Baca juga: Pekerjaan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya Diungkap Pak RT, Berbulan-bulan Belum Bayar Sewa Rumah

TKP pembunuhan empat anak di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini.
TKP pembunuhan empat anak di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini. (istimewa)

Sebelum peristiwa keji itu terjadi, P sempat mengatakan kalau ia belum mendaftarkan pernikahannya dengan sang istri, D, ke Kantor Urusan Agama (KUA) maupun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

P mengaku menikah siri dengan D sehingga tidak memiliki kartu keluarga (KK).

Pengakuan itu disampaikan P kepada Yakob, Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, saat mengontrak di wilayah tersebut sekitar sembilan bulan lalu.

"Kan saya mintain KTP sama si P, tapi enggak dikasih-kasih tuh. Alasannya, (P bilang), 'Saya nikah di bawah tangan', siri, gitu. Jadi, belum ada KK," ujar Yakob, Rabu (6/12/2023) malam.

Selama P tinggal di lingkungannya, Yakob tidak menaruh kecurigaan apa pun.

Namun, dia mengakui bahwa keluarga P jarang bersosialisasi dengan tetangga.

P yang diketahui perantau asal Aceh tidak memiliki pekerjaan tetap.

Terakhir, P berprofesi sebagai sopir.

Sementara itu, D bekerja sebagai karyawan swasta.

Namun, Yakob tidak mengetahui pasti tempat kerja D yang merupakan warga asli Jagakarsa itu.

"Yang jelas istrinya (P) itu pagi keluar, sorenya pulang ke rumah. Si pelaku juga kadang gitu," ujar Yakob.

Menurut Yakob, hanya anak-anak mereka yang seringkali bermain di pelataran kontrakan, yakni VA (6), S (4), A (3), dan As (1).

Oleh sebab itu, tetangga lebih sering berinteraksi dengan anak-anaknya dibandingkan dengan P dan D.

"Sering main di sini (halaman kontrakan). Makanya kadang-kadang dikasih makanan sama tetangga," ujar Yakob.

Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman RT 04 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Rabu sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat.

Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri berinisial P dan D beserta anak-anaknya.

Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak P dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar.

Tidak hanya itu, P ditemukan telentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka.

Sebilah pisau yang diduga digunakan P untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.

Sejauh ini, penyidik menduga, P tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum hendak bunuh diri.

Adapun istri sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu.

D dirawat intensif akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan P pada Sabtu (7/12/2023). (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved