Berita Jakarta
Pintu Masuk Bandara dan Pelabuhan Diperketat karena Mycoplasma Pneumonia, Ini Gejala dan Mencegahnya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) meningkatkan langkah kewaspadaan pada penyebaran Mycoplasma Pneumonia.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) meningkatkan langkah kewaspadaan pada penyebaran Mycoplasma Pneumonia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM mengatakan surat edaran telah diterbitkan Kemenkes kepada kantor kesehatan pelabuhan dan bandara.
Hal ini guna melakukan koordinasi dengan maskapai maupun kapal laut agar meningkatan kewaspadaan, mengindetifikasi penumpang dengan gejala-gejala sesak napas dan demam tinggi.
"Kami minta petugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan dan lintas sektor dalam upaya deteksi dan pencegahan masuknya infeksi emerging terkait di pintu-pintu masuk," tutur dia dalam konferensi pers yang ditulis Rabu (6/12).
Kemenkes, ujar dia, juga telah menyiapkan fasyankes tingkat pertama dan tingkat lanjut serta bekerja sama dengan stake holder terkait penanganan keluhan atau gangguan kesehatan akibat Mycoplasma Pneumonia.
Melaksanakan surveilleins ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah dan melaporkan penemuan kasus melalui pelaporan rutin ispa bit.ly/ILI-SARI dan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) melalui link http://skdr.surveillans.org.
Juga melalui nomor whatsapp Public Health Emergency Operation Center Phone (PHEOC) 0877-7759-1097 atau email poskoklb@yahoo.com dan diteruskan serta Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota.
Gejala pneumonia mycoplasma
Dokter spesialis anak RS Cipto Mangunkusumo, Nastiti Kaswandani mengatakan, Mycoplasma pneumoniae bukan suatu bakteri baru. “Di buku-buku pedoman tentang pneumonia, bakteri dan virus penyebab pneumonia, mycoplasma sudah sangat lama disebut sebagai salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak,” kata dia.
Selain karena Mycoplasma pneumoniae, pneumonia juga bisa disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan influenza virus. Nastiti menerangkan, gejala pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada umumnya.
“Yaitu biasanya diawali dengan demam, kemudian batuk,” ucap dia.
Menurutnya, gejala batuk tersebut dapat mengganggu bagi penderita karena bisa dialami dalam waktu cukup lama. “Bisa sampai 2-3 pekan menetapnya, cukup lama,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat gejala lain yang dirasakan oleh penderita pneumonia oleh bakteri mycoplasma tersebut. “Kemudian gejala-gejala lainnya, nyeri tenggorokan. Kalau anak besar suka sampai terkadang nyeri dada, kemudian ada gejala fatigue atau lemas,” ujar Nastiti.
“Itu yang menonjol pada pneumonia mycoplasma,” tambahnya.
Cara mencegah pneumonia mycoplasma
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.