Sosok Bripka Ratih, Polwan Jepara Bergelar Doktor, Ingin Genjot Kualitas Polri Pendekatan Nonmiliter

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Bripka Ratih Candra Ayu, anggota Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Jepara akhirnya berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen (PDIM), Fakultas Ekonomi (FE) Unissula, Semarang.

Bripka Ratih menambah panjang daftar personel Polri dengan kualitas mumpuni.

Wanita kelahiran Pati tahun 1988 ini lulus progam doktoral dengan predikat sangat memuaskan.

Ia meraih IPK 3,86 setelah mampu menjawab semua pertanyaan dan memaparkan disertasinya di depan para penguji, Kamis (7/12/2023).

Ujian terbuka tersebut, diketuai oleh Prof Dr Heru Sulistyo SE MSi (yang juga merupakan Dekan FE Unissula), dengan Sekretaris Prof Dr Widodo (Ketua PDIM) dan sejumlah anggota penguji.

Selain itu, ujian terbuka ini juga dihadiri oleh Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan beserta jajarannya.

Baca juga: Berprestasi dan Berdedikasi, 27 Anggota Polres Jepara Dapat Penghargaan dari Kapolres

Baca juga: Daftar 6 Polisi Berprestasi di Polda Jateng, Dapat Penghargaan Langsung dari Irjen Ahmad Lutfi

Dalam disertasinya, Ratih membuat judul ‘Islamic Psycological Inspirational Leadhership (IPIL): Gaya Kepemimpinan Baru Berdasarkan Islamic Work Contract dan Islamic Achievement Motivation untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi’.

Lulusan S1 IKIP Semarang dan Magister Manajemen (MM) Unissula ini memaparkan bagaimana IPIL mengandung gaya kepemimpinan yang transformasional, yang dibangun dari dimensi utama yakni motivasi inspirational dengan memasukkan dimensi kontrak kerja psikologis dalam nilai-nilai Islam yang dikembangkan dari unsur Islamic achievement motivation.

Menurutnya, pemimpin harus senantiasa memberi motivasi inspirational yang berdasarkan nilai-nilai kebaikan Islam pada anak buahnya.

Adapun gaya kepemimpinan ideal yang harus diterapkannya adalah shalih achievement motivation, khair inspiration, ikhsan work contract, dan thoyyib work contract.

Shalih achievement motivation bagaimana pemimpin bisa menstimulasi ketaatan dan kepatuhan dalam meraih prestasi terbaik.

Khair inspiration berarti pemimpin mampu mengimbau anak buahnya menyelesaikan tugas dengan cara terbaik. Sedangkan ikhsan work contract, memotivasi anggota untuk selalu beprestasi.

Sedangkan toyyib work contract  mendorong pelaksanaan tugas dengan baik, terarah, tepat dan tuntas.

Bripka Ratih berharap dari penelitiannya ini bisa bermanfaat untuk mengembangkan teori transformational leadhership dan psycological contract dengan pendekatan nonmiliter di tubuh Polri.