Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rohingya

"Pengen Campakkan Mereka ke Laut" Warganet Spill Sikap Buruk Pengungsi Rohingya Selama Dalam Camp

Cut Anggi dari Aceh membeberkan kritik pedasnya terhadap pengungsi Rohingya. Dalam pernyataannya, Anggi menyampaikan ingin membuang mereka ke laut.

AFP
Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di pantai Pulau Sabang, Provinsi Aceh, pada tanggal 2 Desember 2023. CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP 

TRIBUNJATENG.COM - Gelombang pengungsi Rohingya terus berlanjut ke Aceh, Serambi Mekkah.

Sejumlah seribuan orang dari etnis Myanmar tersebut telah mencari perlindungan di Aceh.

Pemerintah Indonesia, dalam semangat kemanusiaan, menyambut mereka dengan baik dan menyediakan fasilitas sehari-hari.

Baca juga: Polisi Ungkap Praktik Penyelundupan Rohingya ke Aceh, Agen Kutip Ongkos Kapal Rp 28 Juta

Namun, pandangan berbeda muncul dari seorang warga Aceh bernama Cut Anggi, yang mengungkap pengalaman pribadinya menangani imigran gelap Rohingya.

Melalui akun TikTok @anggi22.4, Anggi membeberkan sisi kurang baik dari karakter para pengungsi tersebut.

"Hari ini di Aceh sudah sampai seribuan lebih (imigran Rohingya) dan sudah dibawa ke camp pengungsian. Nggak usah sok mengambil kebijakan untuk mengurus mereka," ujar Anggi pada Jumat, 8 Desember 2023.

Anggi mengungkapkan keprihatinannya bahwa kedatangan pengungsi Rohingya bisa menimbulkan gesekan dengan warga lokal, melihat karakter kurang baik mereka sebagai pengungsi.

"Mereka yang hari ini tidur di tenda beralas terpal saja berkeras nggak mau pindah, bagaimana kalau sudah beranak pinak dan (diberi tempat tinggal yang layak)," tambahnya.

Selain itu, Anggi menyampaikan kekhawatiran bahwa pengungsi Rohingya tidak akan berterima kasih.

Menurutnya, banyak makanan yang diberikan kepada mereka malah dibuang.

"Semakin sering kita kasih, semakin mereka tidak menghargai, makanan, pakaian cukup banyak kami kasih, tapi mereka buang," jelas Anggi.

Lebih lanjut, Anggi menggambarkan para imigran Rohingya sebagai individu yang kuat dan mengkhawatirkan bahwa kekuatan tersebut dapat digunakan untuk mengintimidasi warga Aceh.

"Mereka itu sangat kuat, (bukan cuma laki-laki) perempuannya saja kuat. Mereka juga sering berantam bahkan sesama mereka saja main pukul-pukulan," ungkapnya.

Anggi juga menyoroti karakter keras kepala dan pemalas dari pengungsi Rohingya.

Meskipun sering diminta tolong, mereka terlihat enggan melakukannya.

"Watak mereka keras, nih saya kasih tau, kalau mereka sudah duduk di camp pengungsian, apapun yang kami perintah mereka tidak mau lakukan," tutupnya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved