Rohingya
Polisi Ungkap Praktik Penyelundupan Rohingya ke Aceh, Agen Kutip Ongkos Kapal Rp 28 Juta
Sat Reskrim Polres Pidie berhasil mengungkap praktik penyelundupan etnis Rohingya ke Aceh.
TRIBUNJATENG.COM, SIGLI - Sat Reskrim Polres Pidie berhasil menangkap seorang pria berusia 70 tahun dengan inisial HM di Kamp Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji pada bulan November 2023. Penangkapan ini mengungkap praktik penyelundupan etnis Rohingya ke Aceh.
HM, yang berasal dari Cong Bazer, Bangladesh, diduga menjadi agen penyelundupan yang membawa etnis Rohingya dari kamp Bangladesh ke Kabupaten Pidie, Aceh.
Informasi dari Polres Pidie menunjukkan bahwa HM tidak beroperasi sendirian dalam melakukan penyelundupan ini melalui jalur laut menggunakan kapal kayu.
Baca juga: Enam Pengungsi Rohingya Melarikan Diri: Melompat Pagar dan Merayap di Sawah Belakang Kantor Imigrasi
HM bekerja sama dengan tiga rekannya, yaitu Zahangir sebagai agen dan Saber sebagai kapten kapal. Saat mendarat di bibir pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Zahangir dan Saber berhasil melarikan diri ke hutan.
Dengan penangkapan HM, polisi berhasil mengungkap praktik penyelundupan Rohingya ke Pidie. Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, mengungkapkan bahwa agen meminta ongkos kepada setiap Rohingya sebelum berangkat dengan kapal. Jika ongkos tidak dibayar, mereka tidak diizinkan naik kapal.
Menurut Kapolres, HM bekerja bersama Zahangir, Saber, dan Abdullah dalam penyelundupan etnis Rohingya. HM, Zahangir, dan Saber bertugas membawa etnis Rohingya ke perairan Pidie, sementara Abdullah tetap tinggal di kamp Bangladesh.
Sayangnya, Zahangir dan Saber berhasil melarikan diri dengan ongkos sekitar Rp 3,3 miliar setelah mendaratkan 194 Rohingya di bibir Pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga (Laweung) pada November 2023. HM ditangkap oleh warga Laweung karena tidak mampu melarikan diri karena faktor usia.
Kapolres Pidie menyatakan bahwa etnis Rohingya membayar ongkos kapal sekitar Rp 28 juta per orang saat diseludupkan ke Indonesia. Pembayaran dilakukan secara tunai kepada agen, yang berasal dari Bangladesh dan menjadi nahkoda kapal kayu.
Imam Asfali menjelaskan bahwa Zahangir, Saber, dan HM dapat berada dalam satu kapal. Zahangir dan HM menyerahkan kapal kepada Rohingya karena pantai sudah dekat, dan keduanya melompat ke kapal Saber di tengah laut.
Kapolres Pidie menyebutkan bahwa selama berada di kamp Bangladesh, etnis Rohingya tidak diusir dan harus membayar kepada agen sejumlah Rp 7 juta per anak dan Rp 14 juta per orang dewasa saat memasuki Bangladesh. Alasan utama etnis Rohingya menuju Indonesia adalah karena sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki keyakinan yang sama.
Selain itu, etnis Rohingya sudah terdata di kamp Bangladesh dan UNHCR, dengan memiliki kartu UNHCR. Meskipun kartu UNHCR milik HM tidak disita, polisi hanya mengambil dokumentasi.
Pendaratan Rohingya di Aceh pada tanggal 14 November 2023 berjumlah 194 orang, dan pada tanggal 15 November 2023, berjumlah 148 orang. Polisi telah memeriksa lima orang etnis Rohingya yang mendarat pada tanggal 14 dan 15 November, dan dari hasil pemeriksaan tersebut, kasus penyelundupan ditingkatkan ke tingkat penyidikan dengan menetapkan HM sebagai tersangka.
Polisi juga bekerja sama dengan rekan-rekan Imigrasi Aceh dalam menangani kasus penyelundupan Rohingya ini.
(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Rohingya Diseludupkan Ke Pidie Harus Membayar, Begini Cerita Agen Kutip Ongkos Kapal
Menkopolhukam Mahfud MD Pindahkan Pengungsi Rohingya: Demi Kemanusiaan |
![]() |
---|
Warga Rohingya di Aceh Sempat Mogok Makan, Tuntut Tempat Penampungan Layak |
![]() |
---|
Protes Massa di Aceh Utara: Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya dan Penyelundupan Manusia |
![]() |
---|
Tampang Tersangka Penyelundupan Rohingya: Dari Pengungsi Hingga Dalang Perjalanan Gelap ke Indonesia |
![]() |
---|
Joroknya Pengungsi Rohingya Pakai Paksa Tambak Ikan Warga Aceh Buat BAB Plus Mandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.