Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Heboh Dering Telepon di Dalam Makam, Ternyata Menguak Fakta Tewasnya Jasad Karena KDRT

Heboh terdengar dering telepon dari dalam makam, terungkap bukti penyebab kematian jasad yan dikubur.

Editor: raka f pujangga
Dok BPBD Soppeng
ILUSTRASI - Peti mati yang ditemukan saat hanyut di sungai Belo, Kecamatan Ganra, Soppeng, Minggu (1/6/2020). 

TRIBUNJATENG.COM - Suara dering telepon seluler di dalam peti mati mengungkap kebenaran penyebab kematian jasad yang telah terkubur.

Warga yang mendengar dering telepon itu memilih untuk menggali kembali makam tersebut.

Dikira hanya penemuan hp biasa, tapi ternyata dengan kejadian tersebut sebuah kasus KDRT yang dialami wanita yang sudah meninggal itu terungkap.

Baca juga: "Moralitas Terpuruk" Keluarga Aktivis Munir Protes Pemakaman Eddy Rumpoko di Taman Makam Pahlawan

Sebelum wanita itu meninggal dunia, ternyata sempat menjadi korban KDRT dari sang suami.

Usut punya usut ponsel tersebut ternyata milik dari anaknya yang masih kecil.

Pada saat sang ibu meninggal dunia, bocah tersebut sengaja memasukkan ponsel ke dalam peti mati ibunya.

Dia berharap akan ada keajaiban ibunya bisa terbangun dari kematiannya saat ditelponnya.

Namun, suara dering telepon tersebut justru membuat warga ketakutan dan membongkar makam wanita itu.

Hingga pada akhirnya kasus KDRT dari wanita yang tinggal di Tiongkok itu akhirnya terungkap.

Dilansir TribunMedan dari Eva.vn pada Jumat, (8/12/2023), kasus ini dapat terbongkar ketika warga bernama Tieu Lam ketakutan mendengar lonceng dari dalam makam seorang wanita.

Tieu Lam ketakutan dan berlari kembali ke desa untuk melapor kepada kepala desa.

Kepala desa segera membawa orang-orang ke kuburan wanita tersebut untuk memeriksa dan menemukan kebenaran suara lonceng tersebut.

Polisi segera menyelidiki kematian wanita itu dan kebenaran terungkap.

Diketahui, nama wanita tersebut adalah Tan Lan, berusia sekitar 40 tahun.

Dua puluh tahun yang lalu dia menikah dengan Trieu Quan, seorang pria dari desa yang sama, 20 tahun lebih tua darinya.

Mereka memiliki seorang anak berusia 13 tahun bernama Cuong.

Kepada polisi Trieu Quan bercerita pada warga bahwa istrinya meninggal bunuh diri karena tak tahan merasakan kemiskinan keluarganya.

Pada hari kematian wanita itu, Tieu Quan memutuskan menguburkan istrinya seorang diri tanpa upacara pemakaman.

Setelah diselidiki, polisi menemukan banyak hal yang mencurigakan.

Pertama-tama, mengapa Trieu Quan tidak menelepon polisi ketika dia menemukan mayat istrinya.

Kedua, polisi mengetahui dari tetangga Trieu Quan bahwa dia dan istrinya bertengkar sengit beberapa hari sebelum kejadian.

Selain itu, rombongan Tieu Lam juga mendengar suara yang berasal dari makam Tan Lan.

Oleh karena itu polisi tidak langsung mempercayai ucapan suami itu.

Saat makam dibongkar, mereka semua kaget mendapatkan sebuah ponsel.

Ketika mereka mengambil ponsel itu, terlihat ada 10 panggilan tidak terjawab.

Menurut penyelidikan, orang yang menelepon Tan Lan adalah putranya Coung yang berusia 13 tahun.

Cuong Cuong merindukan ibunya, sehingga di hari ibunya meninggal, diam-diam dia meletakkan ponselnya di peti matinya, berharap keajaiban akan terjadi dan ibunya bisa mendengar panggilan telepon tersebut.

Polisi kemudian menginterogasi Cuong dan menemukan rahasia yang mengejutkan.

Ternyata ibunda Cuong Cuong tidak bunuh diri melainkan dipukuli hingga tewas oleh ayahnya.

Pada hari ibunya dibunuh, ayahnya, Trieu Quan, tidak mengetahui bahwa putranya sakit dan tidak bersekolah di rumah.

Saat itu, bocah pemalu tersebut bersembunyi di lemari dan menggunakan ponselnya untuk merekam seluruh proses ayahnya membunuh ibunya.

Dihadapkan pada bukti yang tak terbantahkan, Trieu Quan akhirnya mengakui segalanya.

Meski demikian, Trieu Quan mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa istrinya sempat ingin cerai darinya karena jatuh miskin.

Lantaran menolak sebuah perceraian, Trieu Quan akhirnya menghabisi nyawa sang istri.

Trieu Quan yang murka dan tidak tahan dengan permintaan cerai sang istri berusaha mencekiknya hingga tewas.

Untuk menghindari tanggung jawab, dia mengatakan istrinya gantung diri dan buru-buru menguburkannya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Luthfi Ditemukan Tewas di Depan Toilet Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak

Ia tak menyangka seluruh proses kejahatannya akan direkam oleh putranya.

Pada akhirnya, Trieu Quan ditangkap polisi karena pembunuhan berencana.

Kasus suami bunuh istrinya ini kini pun jadi perbincangan hangat di media sosial setempat. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved