Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Baru Lulus Kuliah Langsung Nyaleg, Fendy Harus Lawan Polititikus Senior di Dapil

Fendy baru lulus S1 Hukum di Universitas Muria Kudus (UMK) pada 2023 ini. Kemudian langsung terjun ke dunia politik menjadi Caleg DPRD Kudus di Dapil

Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Fendy Adsa Aditya nyaleg DPRD Kudus di usia 22 tahun. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lebih dari 50 persen pemilih pada Pemilu 2024 adalah pemilih pemula atau Generasi Milenial dan Gen Z.

Dan berdasar survei, pemilih yang masih mengambang kira-kira 28 persen. Mereka belum mantap menentukan pilihan paslon Pilpres atau Parpol-nya.

Di sisi lain, juga banyak caleg yang berusia kategori milenial dan Gen Z yang akan bersaing di Pemilu 2024 nanti.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS: Jadi Caleg DPRD Provinsi Butuh Dana Minimal Rp 3 Miliar

Caleg muda pun siap bersaing dengan incumbent atau politisi yang lebih senior. Satu di antara caleg muda adalah Fendy Adsa Aditya yang masih berusia 22 tahun.

Fendy baru lulus S1 Hukum di Universitas Muria Kudus (UMK) pada 2023 ini. Kemudian langsung terjun ke dunia politik menjadi Caleg DPRD Kudus di Dapil 1 Kota-Jati dari PDI Perjuangan.

"Setelah lulus langsung terjun ke politik dan ikut nyaleg, belum fokus ke yang lain," terangnya, Senin (11/12/2023).

Sebagai caleg muda dan pertama kali ikut kontestasi Pileg, Fendy menargetkan 4.000 suara dukungan di Dapil Jati-Kota. Menyasar generasi milenial, gen Z, komunitas-komunitas olahraga, dan sebagian dari masyarakat usia dewasa.

Dia mengusung konsep kampanye di bidang kemanusiaan dan sosial. Seperti contoh, upaya mempermudah layanan kemanusiaan di bidang layanan antar-jemput orang sakit, hingga jenazah. Satu unit mobil jenazah dibagikan kepada pengurus masjid di Kota Kudus.

Ditanya mengenai modal nyaleg, Fendy menyatakan pokoknya siap. Tujuan utama untuk membantu sosial kemanusiaan, antar jemput jenazah gratis.

Mantan Kades Muda

Caleg muda lainnya adalah Danu Ikhsan HC (31). Danu adalah mantan kepala desa. Meski masih muda Danu pengalaman menjadi kepala desa. Dia undur diri dari Kepala Desa Panjunan,

Kecamatan/Kabupaten Pati yang diembannya setelah melalui pemilihan tahun 2018.

Dilantik sebagai Kades pada 2019, Danu mengundurkan diri dengan sisa masa jabatan 1,5 tahun. Dia mundur dari jabatan Kades lantaran maju sebagai caleg DPRD Pati dari PDI Perjuangan. Danu maju lewat Dapil Pati 1 yang meliputi kecamatan Pati, Margorejo, Gembong, dan Tlogowungu.

Ditanya mengenai modal dan biaya nyaleg, pria kelahiran Desember 1992 ini tidak kaget dan sudah siap. Karena menurut Danu, biaya kampanye untuk jadi Kades justru lebih tinggi.

"Ongkos kampanye caleg hampir menyentuh miliaran rupiah. Sebetulnya tergantung masing-masing caleg. Tapi pengalaman saya begitu. (Ongkos kampanye) Pilkades lebih dari itu, walaupun tidak di semua desa demikian. Jadi saya sudah tidak kaget dengan biaya nyaleg," kata Danu, Senin (11/12/2023).

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved