Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pilu Aji, Akses Jalan ke Rumahnya Ditutup Pagar Kawat Berduri, Tanah akan Dijual

Akses jalan ditutup kawat berduri, lima rumah warga di Lorong Buay Pemuka Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning terisolir.

Editor: rival al manaf
Sriwijaya Post
Lokasi jalan lima rumah warga yang ditutup menggunakan kawat berduri di kawasan Sekip Jaya Palembang saat ditinjau langsung pihak Pemkot Palembang, Jumat (15/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - Akses jalan ditutup kawat berduri, lima rumah warga di Lorong Buay Pemuka Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning terisolir.

Aji warga setempat menuturkan bahwa akses ditutup pagar kawat berduri ini telah terjadi sejak sepekan terakhir.

Biasanya yang keseharian bisa menggunakan mobil, namun sementara ini akses untuk pejalan kaki juga ditutup.

Baca juga: Gempa Bumi Hari Ini 16 Desember 2023: Gempa Guncang Jawa Tengah 2 Kali Dini Hari Tadi, Info BMKG

Baca juga: Misteri Villa Mangkrak Belasan Tahun Terbakar di Karangpandan Karanganyar  

"Jelas terhambat. Sebelumnya kami sudah mengalah dan berharap bisa negosiasi untuk membeli lahan meskipun hanya untuk akses pejalan kaki. Apabila, kami umat Kristiani akan menghadapi Hari besar, pasti akan banyak keluarga yang akan silaturahmi," ujarnya.

"Kami sudah ada upaya, bahkan orangtua kami juga sudah menghadap yang punya lahan, namun enggan memberikan lahan dengan alasan pembeli tidak mau. Kami ke depan sangat mengharapkan adanya solusi," ujarnya.

Dia menjelaskan, jalan ini sudah dipakai warga selama puluhan tahun. Namun, kini mereka kebingungan ketika jalan tersebut ditutup pagar kawat berduri.

"Puluhan tahun kami melewati jalan ini. Memang jalan ini punya keluarga Sitorus, namun sejak tanah dan bangunan ini hendak dijual jalan ini minta ditutup oleh calon pembelinya, sedangkan kami tak bisa keluar kecuali melalui jalan tersebut," lanjutnya.

Sementara itu pemilik lahan Imam Sitorus angkat bicara dan mengungkap penutupan jalan bukan tiba-tiba namun jauh sebelum itu telah melakukan musyawarah menawarkan beberapa opsi.

"Kelima warga tersebut sudah kami ajak musyawarah untuk membeli lahan kami dan mengurus sertifikatnya pada Tahun 2019 lalu sebelum kami berniat menjual rumah ini. Namun hingga saat ini tidak ada gerakan sama sekali," ungkap Imam Sitorus, Jumat (15/12/2023).

Menurutnya, kelima warga baru kembali ingin membeli dan mengurus jalan mereka setelah ada orang yang ingin membeli lahan miliknya dan mengukur lahan sesuai sertifikat.

Lantas calon pembeli pembeli ingin memagar sesuai ukuran dan menutup jalan ini.

"Sebenarnya permasalahan lahan yang ada jalan ini selalu membuat kami terhambat untuk menjual rumah," katanya.

"Saat jalan ditutup baru ingin mengurus, mereka sudah terlambat. Selama ini mereka kemana?," tambahnya.

Dijelaskan, jalan yang ia tutup bukan akses utama dan bukan satu satunya jalan untuk keluar mereka, melainkan ada jalan lain yang bisa dilalui.

"Mereka juga bisa lewat jalan belakang, kalau jalan yang saya tutup merupakan akses jalan utama meraka dan satu satunya, maka saya zolim, namun ini kan ada jalan lain yang bisa mereka lewati," ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved