Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rohingya

Joroknya Pengungsi Rohingya Pakai Paksa Tambak Ikan Warga Aceh Buat BAB Plus Mandi

Viral kabar banyak pengungsi Rohingya menggunakan paksa tambak ikan warga Aceh untuk mandi sekaligus buang air besar (BAB).

AFP
Sebanyak 50 pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di tengah basah setelah mendarat di pantai pada pagi hari di pangkalan nelayan di Kuala Idi Cut, Aceh Timur, pada 14 Desember 2023. Cek MAD / AFP. 

TRIBUNJATENG.COM - Kontroversi terkait perilaku pengungsi Rohingya juga muncul di wilayah Gampong Blang Raya, Kabupaten Pidie, di mana 180 pengungsi yang ditampung di pinggir Pantai dipindahkan secara paksa.

Kedatangan pengungsi telah menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat lokal.

Seiring berjalannya waktu, warga Aceh semakin menunjukkan ketidaknyamanan terhadap kehadiran para pengungsi Rohingya.

Baca juga: Alasan Orang Rohingya Membuang Nasi Bungkus Bantuan "Mereka Hanya Suka Makanan Pedas"

Penolakan ini dipicu oleh beberapa tindakan yang dianggap tidak pantas oleh kelompok pengungsi di wilayah penampungan.

Salah satu peristiwa yang membuat gempar adalah penggunaan tambak warga setempat sebagai tempat buang air besar dan mandi oleh para pengungsi Rohingya.

Tindakan ini mendapat kecaman keras dari warga setempat, yang akhirnya memaksa pihak berwenang untuk melakukan pemindahan paksa.

Keuchik Gampong Batee Zakaria memberikan klarifikasi terkait tindakan ini, menyatakan bahwa hal tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik antara pengungsi dan masyarakat lokal.

Meskipun masyarakat sebelumnya menolak kedatangan pengungsi, mereka akhirnya setuju untuk menampung sementara atas permintaan Pemerintah Kabupaten Pidie.

Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa masalah ini mungkin muncul akibat kurangnya persiapan infrastruktur dan koordinasi yang memadai dalam menanggapi kehadiran pengungsi.

Keuchik Zakaria menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan UNHCR untuk menyelesaikan ketidaksetujuan dan membangun pemahaman bersama.

Proses relokasi dan penanganan pengungsi perlu didukung oleh upaya penyediaan fasilitas dasar, termasuk tempat buang air, sehingga kehidupan pengungsi dapat berjalan dengan layak tanpa mengganggu masyarakat setempat.

Selain itu, komunikasi yang lebih baik antara pihak terkait dan pendidikan kepada pengungsi tentang norma dan budaya lokal juga menjadi langkah kunci dalam menciptakan kerjasama yang harmonis di masa mendatang.

Ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat lokal dapat memperburuk situasi, dan oleh karena itu, penanganan masalah ini perlu dilakukan dengan pendekatan holistik dan proaktif.

Dengan upaya bersama, diharapkan dapat tercipta kerjasama yang harmonis antara pengungsi Rohingya dan masyarakat Gampong Blang Raya.

Mengapa Pengungsi Rohingya Terus Berdatangan ke Aceh?

wanita melihat perahu Rohingya di pantai Laweueng
Seorang wanita bersama anaknya melihat sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya ke pantai Laweueng di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, pada tanggal 10 Desember 2023. Lebih dari 300 pengungsi Rohingya, sebagian besar wanita dan anak-anak, terdampar di pantai barat Indonesia pada tanggal 10 Desember setelah mengapung di laut selama berminggu-minggu, menjadi gelombang kedatangan terbesar sejak tahun 2015. CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP

Meskipun pengungsi Rohingya telah mendapat penolakan keras di beberapa wilayah, Badan PBB urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa mereka kemungkinan akan terus berdatangan ke Aceh hingga Maret 2024.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved