Nataru, Basarnas Cilacap Gelar Siaga SAR Khusus, Libatkan 65 Personil Selama 22 Hari

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP -  Basarnas Kantor SAR Cilacap menggelar apel Siaga SAR Khusus, Senin (18/12/2023).

Apel ini digelar untuk langkah antisipasi maraknya keramaian saat perayaan hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024.

Apel yang diikuti oleh seluruh pegawai dan berbagai organisasi Potensi SAR tersebut digelar di halaman Kantor SAR Cilacap. 

Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa bertindak sebagai pemimpin apel.

Ia menuturkan Apel Siaga SAR Khusus ini dilaksanakan guna mengetahui kesiapsiagaan personel dan juga peralatan yang dimiliki Basarnas seiring kian dekatnya perayaan Natal dan Tahun Baru.

Pelaksanaan Siaga SAR Khusus Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 akan dilaksanakan selama 22 hari. 

Yakni dimulai hari ini, Senin (18/12/2023) hingga Senin (8/1/2024).

"Dalam Siaga SAR Khusus kali ini, Basarnas Cilacap menyiagakan sebanyak 65 personil di Kantor SAR Cilacap, Unit Siaga SAR Banyumas, dan Posko Kebumen," kata Adah kepada Tribunbanyumas.com

Baca juga: 9 Kapal Dukung Angkutan Nataru di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Posko Resmi Dibuka

Baca juga: CEK,Tarif Rental Mobil Melonjak Jelang Nataru, Rata-rata Kenaikan 50 Persen, Avanza Naik Rp100 Ribu

Baca juga: "Ndang Sat Set" Para Pengemudi Truk Kejar Setoran Jelang Pembatasan Angkutan Barang Nataru

Adah Sudarsa menyebut, pihanya menyerahkan pula sejumlah alat utama (alut) SAR seperti Rigid Inflatable Boat (RIB), rescue truck, rescue carrier, rescue car, truck personil, motor trail dan beach patrol.

Adapula peralatan medis, peralatan selam, peralatan ekstrikasi dan peralatan Urban SAR.

"Semua itu disiapkan demi terwujudnya pelayanan SAR yang optimal secara professional, sinergi, aman dengan prinsip quick action dan semangat satu jiwa satu rasa," kata Adah.

Lebih lanjut menurut Adah, pelaksanaan siaga SAR khusus Nataru di setiap tahunnya harus selalu ditingkatkan.

Baik dari segi koordinasi, kesiapan personil juga dari segi peralatan dan keterampilan yang digunakan personil.

Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kecepatan waktu tanggap (response time) dan waktu tempuh (deployment time) apabila terjadi kecelakaan dan bencana serta kondisi membahayakan manusia. (pnk)