Pemilu 2024
Soal Ucapan Prabowo Ndasmu, Pengamat Politik: Ini Sangat Memprihatinkan
Menurut dia, pernyataan 'ndasmu etik' yang beredar melalui video itu menunjukan Prabowo tak layak dipilih di pilpres 2024.
TRIBUNJATENG.COM - Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, soal kata "ndasmu etik" sangat memprihatinkan.
"Sindiran Prabowo terkait pertanyaan Anies Baswedan di acara Debat Pilpres 2024 hingga memunculkan ucapan 'ndasmu' ini saya kira sangat memprihatinkan," katanya, kepada wartawan, Sabtu (16/12).
Menurut dia, pernyataan 'ndasmu etik' yang beredar melalui video itu menunjukan Prabowo tak layak dipilih di pilpres 2024.
Sebab, dia menambahkan, sudah banyak langkah dan manuver politik Prabowo Subianto yang malah blunder, dan bisa menggerus elektabilitasnya sebagai capres.
Baca juga: Prabowo Sebut "Etik Ndasmu", Anies: Memang Etik Itu Mulainya dari Kepala
Baca juga: Video Prabowo Sebut "Ndasmu Etik" di Acara Internal Viral, Siapa yang Sebar?
"Prabowo bahkan dengan banyak rangkaian ekspresi sikap layak untuk masuk dalam kategori tokoh untuk seharusnya dihindari untuk dipilih," ujarnya.
Dedi menganggap, dari berbagai blunder tersebut menunjukkan Prabowo beda dengan gaya politik Presiden Jokowi.
"Kalau beberapa waktu lalu Prabowo berupaya menjadi atau meratifikasi Jokowi, saya kira sifat dan ucapan Prabowo sangat jauh sekali dengan apa yang ditunjukan oleh Jokowi selama ini," ucapnya.
Dia menambahkan, Prabowo bukan sekali melontarkan dan mengekspresikan sikap yang kurang pantas. Andaipun itu candaan, Dedi berujar, hal itu tetap tidak tepat dilakukan Prabowo.
"Prabowo memiliki masalah tata kelola emosi, pemilih bisa semakin khawatir dengan cara memimpin Prabowo jika demikian," bebernya.
Dedi menjelaskan, dengan adanya hal itu semua, Prabowo dianggap berpotensi gagal menggaet suara mayoritas di Pulau Jawa.
Sebaliknya, hal tersebut bisa menguntungkan secara elektoral ke kompetitornya capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, dan capres nomor 1 Anies Baswedan.
"Bahkan imbasnya, Prabowo bukan tidak mungkin bisa gagal mendapatkan suara mayoritas di Pulau Jawa, dan ini bisa saja menjadi pertarungan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo," tuturnya.
"Meskipun dalam berbagai skema pemilih Prabowo itu relevansinya dengan pemilih Ganjar, sehingga Prabowo mendapatkan penilaian buruk, besar kemungkinan elektabilitas Ganjar bisa meningkat," sambungnya. (Tribunnews/Fersianus Waku/TRIBUN JATENG CETAK)
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.