Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

DETIK-DETIK Dua Bocah SD Tewas Tenggelam di Calon Embung Sinomwidodo Pati

Dua bocah laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tewas tenggelam di lokasi pembangunan Embung Desa Sinomwidodo

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Suasana di lokasi pembangunan embung di Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Senin (18/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI -- Dua bocah laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tewas tenggelam di lokasi pembangunan Embung Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Minggu (17/12) sore.

Kedua korban, yakni Virgo Adi Asmara (8), warga Desa Sinomwidodo RT 04 RW 03, dan M Ikhsan Alhakim (11), warga Desa Karangwono RT 03 RW 02.

Dalam video amatir yang beredar di media sosial, tampak warga membawa dua bocah yang tenggelam ke daratan dan berupaya menyelamatkan mereka.

Namun nahas, nyawa kedua bocah itu tak tertolong.

Kapolsek Tambakromo, Iptu Muhlishon mengatakan, peristiwa bermula saat kedua korban bersama tiga teman mereka yang lain pulang mengaji, Minggu sore.

Setelah mengaji di madrasah Desa Karangwono, lima anak pergi untuk melihat embung yang baru dibangun di Dukuh Glinggang, Desa Sinomwidodo.

“Setelah sampai, VAA mengajak empat kawannya untuk bermain air di embung," ucap Muhlison saat ditemui Tribun Jateng di Mapolsek Tambakromo, Senin (18/12).

Selanjutnya, kata Muhlishon, Virgo dan Ikhsan bermain air agak ke tengah embung. Sementara ketiga kawan mereka berada di pinggir.

Oleh karena tidak bisa berenang, kedua korban kemudian tenggelam dan tidak muncul lagi. Teman-teman mereka yang panik berupaya menolong, tapi tidak bisa.

"Kemudian pada pukul 16.15, warga sekitar mengangkat korban dari embung.

Evakuasi tidak lama (dari kejadian korban tenggelam--Red), tidak sampai 15 menit warga berhasil mengangkat korban, tapi kondisi korban sudah tidak bernapas," jelas dia.

Untuk penanganan lebih lanjut, kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Tambakromo dan RSUD Kayen. Akan tetapi, kedua korban tetap tidak tertolong.

Atas kejadian itu, kata Muhlishon, keluarga korban mengikhlaskan.

“Pihak keluarga korban membuat pernyataan bahwa tidak akan menuntut,” imbuhnya.

Belum jadi

Dalam kesempatan terpisah, perangkat Desa Sinomwidodo, Tarno menjelaskan, embung yang menjadi lokasi anak-anak bermain sebetulnya belum jadi, masih dalam tahap pengerjaan.

"Pembangunan embung memang belum selesai secara keseluruhan. Masih proyek pekerjaan,” kata Tarno.

Oleh karena keterbatasan dana, menurut dia, pada tahun 2023 ini pemerintah desa setempat baru bisa menganggarkan untuk pengerukan.

“Untuk pembuatan pagar (embung), kami agendakan pada tahun 2024," ucap dia.

Rencana pembangunan pagar di sekeliling embung, kata Tarno, sudah masuk dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Des), yang ditetapkan pada November lalu.

Menurut Tarno, karena masih tahap pembangunan, embung belum berfungsi. Adapun air di dalam lokasi embung merupakan air hujan yang yang tertampung.

"Dengan adanya peristiwa kemarin, berdasarkan hasil rapat desa, rencana kami minimal nanti dipasang papan imbauan. Atau sebelum dana turun, kami akan coba membuat pagar bambu, nanti coba kami evaluasi bersama," ungkap dia.

Tarno mengajak masyarakat untuk saling mengimbau dan menjaga, supaya tidak ada lagi anak-anak bermain-main di lokasi pembangunan embung. (mzk)

Baca juga: Daftar Lengkap Pejabat Polda dan Kapolresta serta Kapolres Terbaru Desember 2023

Baca juga: Pemkab Kudus Maksimalkan Peningkatan Infrastruktur Kesehatan lewat DBHCHT

Baca juga: Doa Supaya Tidak Punya Sifat Pelit

Baca juga: Tiba-tiba Marni Hilang Diterkam Buaya, Jasadnya Ditemukan 14 Km dari Lokasi Kejadian

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved