Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pengusaha dan Pemerintah Kota Semarang Diskusi Peluang dan Tantangan Ekonomi di Tahun Politik

Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang menggelar diskusi

|
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang menggelar diskusi "Outlook Ekonomi 2024: Peluang dan Tantangan Ekonomi Kota Semarang di Tahun Politik" di Metro Park View Hotel, Selasa (19/12/2023).

Acara tersebut terselenggara atas kerja sama antara Bappeda Kota Semarang, PT Gagas Energi Indonesia, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart). Diskusi digelar untuk menilik peluang sekaligus tantangan pada tahun politik pada 2024 mendatang.

"Ketidakpastian bisa menjadi tantangan yang perlu kita hadapi dengan kehati-hatian dan kewaspadaan. Diperlukan stabilitas politik untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi," jelas Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang saat acara.

Ita sapaannya, mengajak para pemangku kebijakan untuk menjaga kepercayaan pelaku usaha dan investor. Dengan modal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi di Kota Semarang bisa terus meningkat.

Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (Gipi) Provinsi Jawa Tengah Bambang Mintosih mengungkapkan bahwa kinerja pariwisata di Kota Semarang telah mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun 2022. Kinerja tersebut diproyeksikan bakal terus berlanjut hingga 2024 mendatang.

"Saya lihat dari sisi perhotelan, tahun 2023 ini lebih baik daripada tahun 2022. Keinginan orang-orang untuk keluar dari keterpurukan, Semarang ini banyak dilirik sehingga turut mendorong pertumbuhan perhotelan," tambahnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih pada saat sama menjelaskan, secara umum kinerja perekonomian Jawa Tengah pada tahun 2023 masih cukup positif. Namun demikian, ada tantangan dari sisi eksternal yang berdampak pada penurunan permintaan produk manufaktur dan berimbas pada turunnya nilai ekspor Jawa Tengah.

"Kota Semarang itu memberikan pangsa terbesar untuk Jawa Tengah, sekitar 15 persen (dari PDRB) jadi more ore less pergerakannya akan mirip," kata Ndari.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara mengungkapkan bahwa di atas kertas, kinerja perekonomian Jawa Tengah dan Kota Semarang memang masih menunjukkan pertumbuhan. Namun, praktik di lapangan berkata lain.

"Secara real ekonomi lesu. Ini yang harus kita bahas. Padahal pertumbuhan ekonominya baik-baik saja, tapi perputaran uangnya itu masih seret. Harapannya tahun depan bisa lebih baik," terang Arnaz.

"Tahun 2024 perekonomiannya secara keseluruhan akan ada pergerakan positif dan pasti akan lebih menopang pertumbuhan," tambahnya.

Arnaz menyebut, ke depannya pemerintah daerah perlu lebih aktif lagi dalam menarik investasi ke Kota Semarang. Untuk mendukung hal tersebut, perluasan sekolah vokasi juga menjadi keharusan.

"Kita harus mempermudah investasi dan kebijakan pemerintah daerah harus lebih banyak lagi melibatkan dunia usaha, agar banyak mahasiswa magang yang berkecimpung di dunia usaha Kota Semarang," jelas Arnaz.

Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakosa, menyambut baik masukan dan paparan dari berbagai elemen masyarakat yang hadir dalam diskusi tersebut. Budi menyebut, pembahasan itu bakal menjadi rekomendasi untuk menyusun rencana pembangunan Kota Semarang yang lebih baik lagi ke depan.

"Masukan ini akan kami coba support dengan segala kolaborasi, baik horizontal maupun vertikal," jelas Budi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved