Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kasus Covid-19 Melonjak, Pattiro Semarang Pantau Ada 29 Daerah di Jateng Tak Update Website

Seolah-olah, Program Penanggulangan Covid-19 adalah proyek semata-mata, yang habis anggaran, maka habis pula penanganannya

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Istimewa
Tangkapan layar website informasi Covid-19 Pemkot Semarang yang aktif update kasus Covid-19. Lembaga Perhimpunan PATTIROS menemukan 29 daerah di Jawa Tengah sudah tidak berfungsi sebagai media informasi dan pemantauan kasus Covid-19. 

Jika berkaitan dengan hal itu atau tanggal update terakhir website tersebut memperbaharui datanya ditemukan 18 daerah tidak melakukan update data atas website Covid-19. 

"Data ini menunjukan bahwa mayoritas dari website daerah tidak lagi aktif memperbaharui datanya, walaupun tetap dipelihara keaktifannya," tuturnya.

Selebihnya, lanjut dia,48 persen lainnya melakukan pembaharuan data, dengan waktu yang berbeda-beda, dan menunjukan, ketersediaan personalia yang bertanggungjawab
dalam penyediaan dan pembaharuan data Website tersebut.

Kondisi itu ditemukan di 1 daerah berhenti update pada, atau melakukan pembaharuan data terakhir pada
tahun 2021.

Berikutnya 5 daerah berhenti melakukan update data Website pada tahun 2022. 

Lalu hanya 11 Daerah yang tetap melakukan update data Website hingga tahun 2023.

Bagi website yang tidak aktif keberadaannya, yaitu sebanyak 34 persen (12 daerah) di Jawa Tengah, sebab-sebab ketidakaktifan tersebut karena satu daerah yang websitenya berada di status/tahap maintenance.

"Adapun 1 daerah dengan kondisi respon website saat diakses adalah server error, dan kebanyakan dari website dalam kelompok ini adalah sebanyak 10 daerah memiliki status Situs tidak dapat dijangkau," ucapnya.

Melihat kondisi itu, ia meminta Pj Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Pj Bupati dan Bupati, serta Walikota agar jangan sampai abai dan lepas focus dalam menyelenggarakan pengawasan, mitigasi, dan penanganan Covid-19.

Lembaganya mendorong agar Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten/Kota seharusnya tetap secara kontinyu memanfaatkan website sebagai media informasi, komunikasi, dan pemantauan Penyakit Covid19.

Tentunya bersama-sama dengan warga masyarakat, kader kesehatan, kader posyandu, dan tenaga Kesehatan yang bekerja dilevel akar rumput. 

"Perlu memanfaatkan website sebagai media/alat bantu reaksi cepat atas penemuan kasus," jelasnya. (iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved