Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Sisa 2 Tahun, Jateng Kejar Target 5,56 Persen Bauran Energi Terbarukan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Institute for Essential Services Reform (IESR) bekerjasama dalam mempercepat transisi energi

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Capt foto / dok IESR
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa saat acara Forum Akselerasi Energi Terbarukan Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (19/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Institute for Essential Services Reform (IESR) bekerjasama dalam mempercepat transisi energi dan mencapai target bauran energi terbarukan. 

Jawa Tengah mempunyai target energi terbarukan di Rencana Umum Energi Daerah (RUED)-nya sebesar 21,32 persen pada tahun 2025. 

Berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, bauran energi terbarukan di Jateng baru mencapai 15,76 persen pada tahun 2022.  

Dengan waktu hanya 2 tahun lagi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah harus mengejar sisa 5,56 persen bauran energi terbarukan. 

Untuk mengejar target tersebut, tak hanya diperlukan dari gerakan dari dari sisi pemerintah. 

Melainkan pula butuh inisiatif masyarakat dalam mengadopsi energi terbarukan akan berkontribusi meningkatkan bauran energi terbarukan di daerah. 

Inisiatif ini juga akan berperan dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. 

Hal ini diakui Kepala Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Yanto, yang juga merupakan Desa Mandiri Energi.

Ia menjelaskan dengan populasi sapi 930 ekor, dibantu berbagai pihak dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga non-pemerintah, sejak 2027 hingga 2023, desanya telah mengembangkan sekitar 34 unit pengolahan biogas. 

Biogas ini bermanfaat untuk menghemat kebutuhan dapur 44 KK di desanya. Selain itu, biogas juga dapat digunakan untuk bahan bakar lampu penerangan (petromak). 

"Tidak hanya biogas, limbah padat dan cair dari kotoran sapi berguna untuk pupuk organik yang menyuburkan tanah pertanian," terangnya.

IESR menilai, supaya terjadi percepatan transisi energi dengan adopsi energi terbarukan yang lebih besar maka perlu diupayakan pembangunan kondisi yang mendukung (enabling conditions) seperti peraturan dan regulasi.

Kemudian adanya dukungan untuk kemitraan publik dan swasta, inisiatif masyarakat dan investasi. 

Tak hanya itu, kemampuan pendanaan daerah masih harus terus dikejar mencapai target RUED dan menarik lebih banyak investasi energi terbarukan.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengatakan, Jawa Tengah mempunyai potensi energi terbarukan yang melimpah, seperti energi surya yang mencapai 194 GW dan angin 3,5 MW. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved