Berita Semarang
Subosukawonosraten Puncaki Daya Saing Kewilayahan di Jateng: Sebuah Analisis Pemetaan PDSD 2020-2023
Subosukawonosraten, meliputi Kota Surakarta hingga Klaten, menempati puncak dalam daya saing kewilayahan di Jateng dengan indeks tertinggi 3,81.
Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wilayah Subosukawonosraten menempati urutan tertinggi dalam daya saing kewilayahan dibandingkan dengan enam wilayah lain di Jateng.
Dengan indeks nilai rata-rata sebesar 3,81 yang tertinggi, diharapkan daya saing Subosukawonosraten dapat mendorong perkembangan wilayah sekitarnya.
Subosukawonosraten terdiri dari Kota Surakarta, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, dan Klaten.
Wilayah ini berhasil mengungguli indeks daya saing kewilayahan Kedungsepur (Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Demak), Jekutibanglor (Rembang, Pati, Jepara, Kudus, Blora), Bregasmalang (Kota Tegal, Brebes, Kabupaten Tegal, Pemalang), Petanglong (Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan), Barlingmascakeb (Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen), dan Purwomanggung (Purworejo, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Temanggung).
Kepala Badan Riset dan Inovasi (Brida) Provinsi Jateng, Mohamad Arief Irwanto, mengatakan bahwa sejak tahun 2018 telah dilakukan penilaian dan penghargaan pemetaan daya saing daerah (PDSD).
PDSD merupakan kemampuan daerah untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya, yaitu melalui peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan persaingan domestik maupun internasional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semakin tinggi tingkat daya saing suatu daerah, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi," kata Arief saat ditemui awak media di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat (22/12/2023).
Arief menyatakan bahwa secara garis besar, daya saing daerah di Jateng mengalami peningkatan. Terlihat dari sembilan kabupaten/kota di Jateng yang masuk kategori daya saing sangat tinggi, yaitu Kota Solo, Kota Semarang, Salatiga, Kota Magelang, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, Temanggung, dan Batang.
Sementara itu, 26 kabupaten/kota lainnya masuk kategori tinggi. Tidak ada daerah dengan kategori rendah atau sedang.
Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022, di mana terdapat tujuh daerah dengan kategori sangat tinggi dan 28 wilayah lainnya dengan kategori tinggi.
Menurutnya, daya saing daerah di kabupaten/kota di Jateng menunjukkan progres yang cukup bagus. Berdasarkan hasil PDSD 2020-2023, sebagian besar wilayah mengalami kenaikan indeks di setiap aspek.
Progresivitas tertinggi dicapai oleh Sragen dengan nilai 4,207, Purworejo 3,679, dan Kota Magelang 4,155. Sementara Kota Solo (4,329) dan Kota Semarang (3,960) mengalami fase nilai konsisten tinggi.
Sementara itu, Asisten Administrasi Setda Provinsi Jateng, Arif Sambodo, yang mewakili Pj Gubernur Nana Sudjana, mengatakan bahwa daya saing wilayah menjadi hal yang sangat penting. Pembangunan wilayah merupakan fokus pembangunan nasional dalam RPJPD untuk menyongsong Indonesia Emas.
"Untuk itu, daerah didorong untuk meningkatkan peran dan merumuskan kebijakan guna memperkuat sektor antar wilayah. Konektivitas adalah kuncinya," kata Arif Sambodo.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Mobilmu Mau Dipasang One Auto Film Premium? Cukup Bayar Rp2 Juta di Oneway Kaca Film Semarang |
![]() |
---|
Pemkot Evaluasi SOP Pengelolaan Gedung Cagar Budaya Setelah Kebakaran Resto di Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Lanjut Usia, Alasan Hakim Tipikor Semarang Tidak Cabut Hak Politik Mbak Ita Meski Divonis 5 Tahun |
![]() |
---|
Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.