Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Inilah Durian Lokal Asal Desa Menawan Kudus, Rasa Manis Ada Pahitnya Sedikit, Harga Mulai Rp 25 Ribu

Di Kabupaten Kudus terdapat daerah penghasil durian lokal yang berkualitas, yaitu sebuah dataran tinggi di Desa Menawan, Kecamatan Gebog.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Ngatmono menunjukkan durian lokal Menawan Kudus yang dimintai berbagai kalangan, Senin (25/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Durian lokal daerah tak selamanya tersisih dari persaingan. 

Ciri khas durian lokal justru bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta durian

Rasa khas durian lokal jadi pembeda dari jenis durian ternama seperti Montong, Bawor, Musang King, Petruk dan beberapa jenis durian lainnya.

Di Kabupaten Kudus terdapat daerah penghasil durian lokal yang berkualitas, yaitu sebuah dataran tinggi di Desa Menawan, Kecamatan Gebog.

Di daerah tersebut tumbuh subur pohon durian yang menghasilkan buah berkualitas. 

Baca juga: Cerita Pak Ngatmo Pedagang Durian Lokal Menawan Kudus, Semusim Bisa Jual Seribuan Durian

Baca juga: Enam Pendaftar Jabatan Sekda Kudus Jalani Uji Kompetensi

Rasa manis sedikit pahit menjadi ciri khas durian lokal Menawan yang melekat di kalangan masyarakat. 

Bahkan durian lokal Menawan sudah diminati masyarakat dari berbagai daerah.

Mulai dari wilayah Kudus dan sekitarnya, hingga beberapa daerah lain seperti Jakarta.

Ngatmono (53), warga asli Desa Menawan yang sudah menekuni dunia perdagangan durian lebih dari 20 tahun.

Pak Ngatmo, sapaan akrabnya, adalah spesialis pedagang durian lokal Menawan. 

2001 menjadi tahun pertama dia memberanikan diri untuk merintis usaha di bidang jual-beli durian lokal.

Ngatmono menunjukkan durian lokal Menawan Kudus yang dimintai berbagai kalangan, Senin (25/12/2023).
Ngatmono menunjukkan durian lokal Menawan Kudus yang dimintai berbagai kalangan, Senin (25/12/2023). (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM)

Tahun pertamanya dibangun dengan kerja keras membuka lapak di pinggir jalan untuk mengenalkan langsung kualitas durian lokal. 

Kala itu, Ngatmono berusaha agar masyarakat mau mencicipi durian lokal Menawan supaya tahu rasa dan kualitasnya. 

Dengan harapan, calon pembeli merasakan langsung kualitas rasa durian lokal sebelum membelinya. 

"Durian lokal Menawan ini ciri khasnya ada di rasa manis ada pahitnya sedikit."

"Ini ciri khas hasil buah durian di wilayah Desa Menawan, meski buahnya terkadang kecil, tapi rasa tidak kalah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/12/2023).

Dari pedagang lapak pinggir jalan, Ngatmono kini sudah beralih menjadi pedagang rumahan di RT 02 RW 01 Dukuh Krajan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus

Nama pak Ngatmo sudah cukup terkenal di kalangan pecinta durian.

Usaha yang dibangunnya hingga 20 tahun lebih membangun namanya sebagai penjual durian lokal Menawan yang cukup populer.

Dari rumah tinggal tersebut Ngatmono menjual durian-duriannya ke semua pelanggannya.

Baca juga: Kapolres Kudus Pastikan Ibadah Malam Natal Sejumlah Gereja Berjalan Kondusif

Baca juga: AKP I Putu Asti Hermawan Santosa Dilantik Jadi Kasatlantas Kudus

"Sekarang jualan di rumah saja, pembeli yang datang ke rumah."

"Kadang pembeli sampai kehabisan gak kebagian, siang-sore sudah habis," tuturnya.

Ngatmono tiap hari memanen 30-50 durian dari puluhan pohon secara bergantian. 

Ukuran satu buah durian lokal Menawan bervariatif, mulai dari 1,5 kilogram hingga 3 kilogram per buah.

Ada jenis durian berwarna putih, ada juga jenis durian berwarna kuning.

Satu buah durian lokal Menawan dibandrol mulai dari Rp 25.000 - Rp 200.000 tergantung jenis dan ukuran. 

Durian lokal Menawan Kudus.
Durian lokal Menawan Kudus. (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM)

Kata Ngatmono, dinamakan durian lokal Menawan karena mayoritas pohon durian di wilayan Menawan tumbuh dari biji langsung. 

Dalam semusim panen, dia bisa menjual lebih dari 1.000 butir buah durian

Tahun ini, sekira 500 buah durian lokal Menawan sudah berhasil dijual dalam tahap awal panen.

Dia memprediksi bahwa masa panen durian tahun ini masih berlangsung hingga Januari 2024. 

Dengan harapan, cuaca mendukung agar hasil buah durian bisa maksimal.

"Alhamdulillah dengan berdagang durian lokalan saja cukup menjanjikan hasilnya."

"Kalau pas lagi tidak musimnya panen, saya beralih ke rambutan dan jambu air," ucapnya. (*)

Baca juga: Luis Suarez Tak Sabar Bisa Debut di Inter Miami, Utamanya Duet Bareng Lionel Messi

Baca juga: Kostas Tsimikas Absen 3 Bulan, Pelatih Liverpool: Cedera Tulang Selangka Usai Tabrakan

Baca juga: Libur Nataru, PUD Aneka Usaha Karanganyar Target 50 Ribu Wisatawan di Edupark Intanpari

Baca juga: Sir Jim Ratcliffe Bakal Pecat Erik ten Hag Sebagai Pelatih Manchester United?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved