Berita Solo
199 Pack Beras di Gerakan Pangan Murah Ludes Diserbu Warga Sumber Solo Kurang dari Dua Jam
Sebanyak 199 pack beras berisi masing-masing 5 kilogram di Gerakan Pangan Murah ludes diserbu warga Kelurahan Sumber
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sebanyak 199 pack beras berisi masing-masing 5 kilogram di Gerakan Pangan Murah ludes diserbu warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo dalam waktu kurang dari dua jam.
Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan Pemkot Solo menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Kota Solo dan pihak ketiga itu diketahui pertama dilakukan di 2024 ini.
Tiga jenis bahan pokok dijual dalam gerakan pangan ini, diantaranya beras, minyak goreng dan gula pasir. Harganya tentu lebih murah dari harga di pasaran.
Beras dijual dengan harga Rp 10.400 per kilogram dan Rp 52 ribu per lima kilogram, gula pasir Rp 16 ribu per kilogram dan Rp 14 ribu untuk satu liter minyak goreng merk Minyakita.
Di hari pertamanya, ada tiga kelurahan yang terselenggara Gerakan Pangan Murah, yakni di Kelurahan Sumber, Banjarsari dan Kelurahan Banyuanyar, Senin (8/1/2024).
Gerakan Pangan Murah ini hanya bisa dinikmati warga yang ber-KTP Solo. Namun diutamakan warga di kelurahan tersebut. Satu KTP hanya bisa membeli 2 pack atau 10 kilogram beras.
Kerumunan warga sudah mengular sejak belum dibukanya kegiatan yakni pukul 09.00 WIB. Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, pukul 10.40 WIB beras, minyak dan gula sudah ludes.
Tidak sedikit warga yang kecewa lantaran tidak dapat membeli minyak ataupun gula yang sudah disediakan karena habis. Yani, salah satunya, ia mengaku hanya membeli beras karena minyak goreng dan gula sudah habis.
Dia mengaku sudah mengantre sejak pukul 09.00 namun baru terlayani pukul 10.25 WIB. Meski sudah mengantre lama dirinya hanya dapat membeli beras 2 pack.
"Memang lebih murah (beras) di pasar Rp 14 ribu per liter disini Rp 10.800 beli dua pack. Tadinya mau beli gula dan minyak goreng juga tapi sudah habis," katanya.
Tidak seperti Yani, Sundari mengaku memang hanya membeli beras. Ia mengaku lebih membutuhkan beras karena digunakan setiap hari.
"Memang membeli beras aja, yang dibutuhkan beras kalau gula engga terlalu kan beras dibutuhkan setiap hari. Kalau di pasaran beras Rp 14-15 ribu disini Rp 10.400 kan lumayan," kata Sundari.
Ia mengaku Gerakan Pangan Murah ini sangat membantu ditengah harga beras yang tinggi. Dalam sehari, ia mengaku membutuhkan lebih 1 kilogram beras untuk memasak.
"Sangat membantu, beli 10 kilogram kan lumayan. Saya butuh beras banyak, satu hari bisa satu kilogram kadang lebih karena bersama anak dan orang tua," tutupnya. (uti)
Baca juga: Oknum Guru Cabuli 15 Murid SD di Yogya, Digiring Nonton Video hingga Diajari Open BO, Korban Trauma
Baca juga: Polres Demak Gencarkan Operasi Knalpot Brong, Anggota Polri dan ASN Mapolres pun Tak Luput Dicek
Baca juga: Pj Bupati Banyumas Sampaikan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Jadi Prioritas di 2024
Baca juga: Pendaftar Pengawas TPS di Kudus Sebanyak 3.047 Orang
FAKTA: KPA Soroti Hubungan Sesama Jenis, 15 Remaja Sekolah di Solo Terinfeksi HIV |
![]() |
---|
Heboh Kemunculan Grup Facebook Komunitas Gay di Solo, Ini Kata KPA |
![]() |
---|
Wali Kota Surakarta "Sikat" Kontraktor Molor, Ancam Blacklist Perusahaan yang Tak Sesuai Target |
![]() |
---|
Heboh Grup Facebook Gay Surakarta, Ini Kata Wali Kota Respati Ardi |
![]() |
---|
“Driver Ojol Bisa ke Mekkah” Eti Dekawati Menangis Dapat Umroh Gratis dari Wakil Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.