Israel vs Hamas Palestina
Amerika Khawatir Konflik Bersenjata Meluas ke Lebanon, PM Israel Netanyahu Terancam Lengser
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terancam 'ditikam' partai sendiri gara-gara tak kunjung berhasil bebaskan sandera.
TRIBUNJATENG.COM, ISRAEL -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terancam 'ditikam' partai sendiri gara-gara tak kunjung berhasil bebaskan sandera.
Partai Likud yang selama ini jadi kendaraan politik Netanyahu dikabarkan berbalik arah melawannya sehingga ia kemungkinan segera lengser dari posisinya.
Netanyahu dilaporkan mulai ketakutan Partai Likud bergabung dengan oposisi untuk menggulingkannya, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Pemimpin oposisi Yair Lapid menyatakan dalam akun X bahwa Partai Yesh Atid siap melakukan voting bersama Partai Likud untuk mengganti Netanyahu.
Partai yang selama ini berada di koalisi Netanyahu akan mengikuti Benny Gantz dan Gadi Eisenkot yang berasa dari Partai Biru dan Putih, oposisi pemerintahan Netanyahu.
Netanyahu terus berusaha membendung kemungkinan itu sembari mengisi posisi-posisi menteri di kabinet yang mundur dan kembali ke parlemen.
"Ancaman pemberontakan melawan Netanyahu di dalam Partai Likud dan pergerakan bersama oposisi untuk menggulingkannya semakin kuat baru-baru ini," tulis media Israel, Yedioth Ahronoth, seperti dikutip dari Anadolu.
"Kritik dari partai dan anggota-anggota koalisi Likud semakin meningkat di tengah upaya melawan Netanyahu," demikian laporan dari Yedioth Ahronoth.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Yair Lapid menegaskan bahwa Netanyahu tidak layak lagi memimpin Israel.
Ia juga menyerukan pemilihan lagi di Israel di tengah kritikan bertubi-tubi terhadap Netanyahu atas kegagalannya menerima tanggung jawab atas serangan 7 Oktober oleh Hamas.
Jajak pendapat yang dilakukan sejumlah media Israel menunjukkan jika pemilu dilakukan saat ini, Netanyahu tak akan mungkin lagi membentuk kabinet. Sementara itu, Gantz yang kemungkinan menjadi kandidat menggantikannya.
Gugatan Genosida
Mahkamah Keadilan Internasional (International Court of Justice/ICJ) akan menggelar sidang pertama terkait gugatan Afrika Selatan terhadap dugaan genosida Israel di Jalur Gaza Palestina pada Kamis (11/1).
Afrika Selatan melayangkan gugatan itu secara resmi sekitar akhir Desember 2023. Pretoria menuduh Israel melakukan pembersihan etnis hingga genosida selama melancarkan agresi militer di Gaza.
Agresi brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 23.200 orang atau satu persen dari total 2,3 juta warga Palestina di wilayah itu sebelum serangan berlangsung.
Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida Israel di Gaza |
![]() |
---|
Israel Cegah Upaya WHO Evakuasi Pasien dari RS Indonesia di Gaza |
![]() |
---|
Tentara Israel Diperintahkan Tembak Perempuan dan Anak-anak Palestina, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Inilah Ibrahim, Bocah Palestina Usia 4 Tahun Diserang Anjing Israel, Luka Parah Hanya Bisa Menjerit |
![]() |
---|
Mental Israel Down, Pasukan Israel Ditarik Mundur dari Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.