Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Para Sopir Truk Bertaruh Nyawa saat Bekerja, Pemalakan Dengan Ancaman Sajam Sering Terjadi

Kisah para sopir truk kontainer ternyata cukup pelik saat menjalankan pekerjaan mereka.

Editor: rival al manaf
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Ilustrasi sopir truk 

Anak-anak Asmoro itu berada di sejumlah titik di satu wilayah dan akan “memberikan pelajaran” kepada siapa pun yang melawan karena tidak memberi uang sesuai permintaan.

Kata Fahrurozi, anak Asmoro tidak segan masuk ke dalam ruang kemudi dan merampas barang berharga.

“(Yang dirampas sama mereka) yang kelihatan saja di dalam kursi kemudi. Terkadang, nyawa kami juga terancam. (Mereka menodong) pakai pisau kecil,” ungkap Fahrurozi.

Pungli di pelabuhan

Selain menghadapi anak Asmoro, para sopir kontainer juga harus berhadapan dengan pungutan liar atau pungli di sejumlah pelabuhan di Jakarta Utara.

Padahal, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyoroti hal tersebut setelah mendapat laporan pungli yang kerap terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, saat berkunjung ke kawasan bisnis tersebut, 10 Juni 2021.

Dalam pertemuannya dengan para sopir, Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan memintanya menuntaskan permasalahan tersebut.

“Kalau kami enggak kasih (uang), diperlambat sama mereka, dibongkarnya. Enggak satpam (yang melakukan pungli) dan segala macam. Sekarang mah ribet, apa-apa duit,” ungkap Nurhana.

“Katanya sudah enggak ada, dilarang pungli, tapi masih banyak pungli (di pelabuhan-pelabuhan),” imbuh dia.

Saat ditanya pelabuhan mana saja yang ada pungli, Nurhana tidak menyebutkan secara spesifik.

Namun, ia memastikan, di setiap pelabuhan masih banyak pungli.

“Saat ini masih banyak, hampir setiap depo semua (ada pungli). Ya semua (pelabuhan) ada pelicin, pada minta semua,” kata dia.

Upah pas-pasan Untuk memberikan uang kepada anak-anak Asmoro dan pelaku pungli di pelabuhan, para sopir kontainer menyiapkan duit recehan yang diambil dari uang jalan.

Uang jalan tersebut selalu mereka terima dari perusahaan sebelum mengantar barang ke tujuan masing-masing.

Nominal uang jalan yang diterima para sopir berbeda-beda. Sebab, hal tersebut diukur dari jarak tujuan pengantaran barang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved