Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Para Sopir Truk Bertaruh Nyawa saat Bekerja, Pemalakan Dengan Ancaman Sajam Sering Terjadi

Kisah para sopir truk kontainer ternyata cukup pelik saat menjalankan pekerjaan mereka.

Editor: rival al manaf
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Ilustrasi sopir truk 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah para sopir truk kontainer ternyata cukup pelik saat menjalankan pekerjaan mereka.

Para sopir itu tidak hanya berhadapan dengan pungli, upah yang minim, namun juga ancaman kehilangan nyawa karena aksi pemalakan.

Aksi pemalakan dengan ancaman senjata tajam itu bahkan disebut sudah biasa terjadi,

Setidaknya itulah yang dialami Nurhana (38), Bagas (28), dan Fahrurozi (31).

Baca juga: Polisi Tangkap Petugas Lapas Jambi Diduga Bawa Sabu 52 Kg

Baca juga: Kades Jadi Otak Penembakan di Sampang, Dendam Korban Pernah Tembak Anak Buahnya pada 2019

Baca juga: Ingat Husein? Pemuda yang Mengecor Mayat Bos Galon di Tembalang, Kini Vonis Hukuman Telah Dijatuhkan

Aksi pemalakan oleh kelompok orang yang biasa disebut anak “Asmoro” menjadi "makanan" sehari-hari mereka.

Saat berhadapan dengan kelompok Asmoro, Nurhana dkk juga seringkali ditodong senjata tajam di depan muka.

Meski sudah terbiasa menghadapi para pelaku tindak kriminal, para sopir truk kontainer itu tetap resah.

Sebab, mereka mempertaruhkan nyawanya.

Terlebih, kerasnya perjalanan pulang-pergi mengantar barang tidak sebanding dengan upah yang mereka dapat.

Karena itu, para sopir truk kontainer berharap pemimpin di negeri ini benar-benar mampu memberantas pungli.

“Siapa pun yang akan menjadi presiden, tolong, Asmoro diberantas, pungli di pelabuhan dibersihkan semua,” kata Nurhana saat ditemui Kompas.com di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (10/1/2024).

“Bilangnya kadang-kadang enggak ada pungli, eh di dalam (pelabuhan) tetap saja ada permainan, sama saja itu mah,” lanjut dia.

Setiap kali mengantarkan barang ke tempat tujuan atau jalan pulang, para sopir truk kontainer selalu bertemu anak Asmoro yang berdiri di pinggir jalan.

Ada beberapa daerah yang marak anak Asmoro dan sangat meresahkan, yakni Tomang, Jakarta Barat; Dadap, Tangerang; Babelan, Bekasi; dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Intensitas pemalakan semakin tinggi pada malam hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved