Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Viral Bocah SD Melintasi Jembatan Bambu Reyot di Cilacap, Camat: Sudah Diajukan Lama ke PUPR

Camat Kampung Laut Heru Kurniawan buka suara soal bocah SD yang melintasi jembatan bambu yang hampir roboh ternyata sudah diajukan lama.

Ist. Screen shoot video
Tangkapan layar video yang memperlihatkan kondisi jembatan di Kampung Laut, Cilacap yang kondisinya memprihatinkan.  

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Soal jembatan di wilayah Kecamatan Kampung Laut, Cilacap yang hampir roboh dan kini menjadi viral, Camat Kampung Laut Heru Kurniawan buka suara.

Heru menyebut, jembatan yang kini viral di sosial media berlokasi di Kampung Laut tepatnya di dusun Cibereum, desa Ujung Gagak.

Jembatan itu diketahui menghubungkan dusun Cibereum dengan desa induknya desa Ujunggagak.

Baca juga: Sukseskan Pemilu 2024, Kilang Cilacap Undang KPU Sosialisasikan Tata Cara Pindah Memilih

Dimana jembatan tersebut menjadi akses utama bagi masyarakat dusun Cibereum yang akan beraktivitas di desa Ujunggagak terutama sekolah dan mengurus administrasi.

Dalam video amatir yang berdurasi 34 detik,  nampak kondisi jembatan begitu memprihatinkan.

Screenshoot video beberapa siswa yang akan sekolah melintas di jembatan sungai Cibereum yang hampir roboh. Video kondisi jembatan yang memperihatinkan tersebut kini viral dan menjadi perbincangan netizen.
Screenshoot video beberapa siswa yang akan sekolah melintas di jembatan sungai Cibereum yang hampir roboh. Video kondisi jembatan yang memperihatinkan tersebut kini viral dan menjadi perbincangan netizen. (Ist. Tangkapan Layar Video)

Beberapa anak berseragam sekolah nampak melintasi jembatan sembari berjongkok dengan penuh kehatian-hatian.

Terkait kondisi tersebut Heru membenarkan bahwa memang jembatan bermaterial bambu itu kondisinya hampir roboh setelah diterjang banjir beberapa hari lalu.

Akibatnya salah satu tiang jembatan roboh hingga membuat jembatan miring dan rusak.

Dijelaskan Heru, bahwa jembatan yang berdiri diatas sungai Cibereum itu bukan pertama kalinya mengalami kerusakan, namun sudah berkali-kali.

Bahkan ditahun 2022 lalu pun jembatan itu sudah pernah hanyut.

Melihat begitu pentingnya fungsi jembatan, kemudian pihaknya pun bersama beberapa stakeholder dan warga sekitar melakukan perbaikan jembatan.

Namun rupanya banjir yang cukup deras di sungai Cibereum itu lagi-lagi membuat rusak jembatan bambu sepanjang 40 meter itu.

"Itu jembatan kan memang setiap tahun kalau musim hujan memang rawan terkena banjir.
Dulu juga pernah tahun 2022 itu juga sudah pernah kejadian malah hanyut, kita perbaiki lagi, kita kerja bakti seluruh stakeholder, dan ternyata tahun ini rusak lagi," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/1).

Seusai menerima laporan kerusakan jembatan, Heru menyebut bahwa pihaknya kemarin langsung menindaklanjuti dengan mengecek lokasi.

Bahkan hari ini pun pihaknya melaporkan kerusakan tersebut kepada Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri.

"Sudah ke lokasi, kita biasanya ketika ada informasi atau ada kendala apa langsung cek lokasi, hari ini kita laporkan ke Pak Bupati terkiat jembatan," tutur Heru.

Lebih lanjut dikatakan Heru bahwa Pemerintah Kabupaten Cilacap sebelumnya sudah beberapa kali meninjau lokasi.

Bahkan Pemkab juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR untuk dibuatkan jembatan permanen ataupun jembatan gantung untuk mengatasi transportasi disana.

"Yang jelas Pemkab sudah mengsuulkan sejak lama, karena kalau anggaran kabupaten itu memang terbatas jadi belum memungkin kan kalau dibiayai oleh APBD, 
jadi Pak Bupati mengusulkan APBN melalui PUPR," jelasnya.

Baca juga: Viral Anak SD Berjuang Melintasi Jembatan Bambu yang Hampir Roboh, Ternyata di Kampung Laut Cilacap

Lanjutnya, dengan kondisi tersebut dia pun berharap jembatan penghubung dusun Cibereum deng desa induknya desa Ujunggagak itu bisa segera dibangun oleh pemerintah.

"Harapannya bisa segera dibangun karena jembatan itu akses utama warga Cibereum ketika mnegurus surat-surat di balai desa.

Keberadaan jembatan sangat-sangat memotong waktu dan jarak yang luar biasa pendek daripada harus muter melalui jalan kabupaten sejauh 14 kilometer," imbuh Heru. (pnk)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved