Kuliner Semarang
Kuliner : Rahasia Nasi Empal Bu Marie Miliki Banyak Penggemar, Berawal dari Temuan Resep Nenek
Nasi Empal Bu Marie, kuliner yang berpusat di Semarang belakangan ini menarik perhatian pecinta kuliner.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Nasi Empal Bu Marie, kuliner yang berpusat di Semarang belakangan ini menarik perhatian pecinta kuliner.
Tak hanya di Kota Semarang, kuliner “Tempo Doloe” itu bahkan diminati hingga luar daerah – terlihat dari dibukanya restoran-restoran baru di luar Semarang hingga banyaknya ulasan mengenai menu-menu Nasi Empal Bu Marie di media sosial.
Tribun Jateng berkesempatan bertemu langsung dengan Owner Nasi Empal Bu Marie, Ronny Arief Sumarko. Melalui acara Bincang Bisnis, kepada Host Tribun Jateng Elyn Windiyastuti, sang owner membagikan kisahnya dalam membuka bisnis restoran nasi empal tersebut.
Ronny bercerita, bisnis Nasi Empal Bu Marie ini sebenarnya baru dimulainya bersama istri pada tahun 2019 lalu. Bisnis itu tercetus setelah istrinya menemukan buku resep nenek yang telah lama hilang.
“Awalnya Nasi Empal Bu Marie sudah ada sejak tahun 1982, yang kebetulan dikelola oleh nenek istri saya. Kami secara tidak sengaja menemukan buku resep Bu Marie yang sudah tidak ada ‘hilang’ itu,” kata Ronny mengawali cerita.
Dari situlah kata Ronny, ia dan istrinya mempelajari resep demi resep yang ditinggalkan nenek. Uji coba pengaplikasian resep dimulai dan ia coba meminta respon orang sekitar mengenai rasa hasil masakannya. “Kami coba ke teman-teman, responnya positif. Akhirnya pada September 2019 kami mulai buka Nasi Empal Bu Marie,” ujarnya.
Menurut Ronny, dengan resep yang diturunkan nenek ini membuat dirinya dan istri mantap membuka restoran dengan mengambil nama “Bu Marie”. Ia menilai nama Bu Marie memiliki nilai histori, yang juga bisa menarik konsumen untuk mencicip dan menikmati kuliner khas tempo doloe tersebut.
“Zaman sekarang harus cari brand yang bisa masuk ke konsumen. Menurut saya, nama Bu Marie ini nama yang bisa masuk ke konsumen,” sebutnya.
Lantas seberapa terkenalkah Bu Marie pada masanya? Pertanyaan itu juga dilontarkan host kepada sang owner. Menurut Ronny, Bu Marie dulunya mengelola warung makan berkonsep Warteg dengan aneka sajian menu. Warung tersebut merupakan warung lokal yang berada di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati.
Ia kini coba membuka restoran dengan menonjolkan salah satu menu di buku resep tersebut yaitu nasi empal. “Ini kami branding lagi, dan (nasi empal) ini hanya sebagian resepnya saja. Saya ambil nasi empalnya karena khasnya seperti itu,” terangnya.
Menurut Ronny, nasi empal Bu Marie memiliki perbedaan dengan nasi empal pada umumnya. Empal Bu Marie diolah secara berbeda, yaitu dengan daging disuwir dan digoreng krispi sehingga memberikan sensasi “renyah” saat menyantap kuliner tersebut.
Ada dua pilihan sajian khusus nasi empal di Nasi Empal Bu Marie, yaitu nasi empal berisi nasi dan empal daging; serta nasi empal spesial yang berisi nasi, empal daging, telur, kering tempe, soon/bihun, dan tahu. Adapun harga nasi empal ini dibanderol Rp 30.000/porsi.
Menurut Ronny, Nasi Empal Bu Marie telah memiliki banyak pelanggan sejak awal dibuka tahun 2019 lalu. Sedikit diceritakannya, bahkan saat tiga hari awal buka ia dan istri sempat kewalahan melayani banyaknya pelanggan dan berpikir untuk menutup resto. Namun dengan berbagai perbaika, ia berhasil mengembangkan usahanya hingga saat ini.
“Tiga hari buka itu tanggapan konsumen semarang luar biasa, terjual 200-300 porsi per hari itu kami handel sendiri, istri sudah menyerah tidak kuat. (Ramainya itu) sampai depan restoran, depan gang pojok sampai pojok lagi mobil semua. Saya sampai dipanggil Babinsa karena bikin macet waktu itu. Kami cari solusinya seperti apa. Akhirnya dengan perbaikan sistem, karyawan semakin pintar akhirnya sekarang membuat ini sudah tersistem. Jadi saya dan istri tidak perlu turun tangan,” sebutnya.
Ronny di sisi itu menyebutkan, dalam mengelola bisnis Nasi Empal Bu Marie ia saat ini dibantu sebanyak 25 karyawan. Adapun total outlet Nasi Empal Bu Marie saat ini ada 15 outlet.
Mie Kopyok Pak Dhuwur: Kuliner Legendaris yang Tetap Hangat Sejak 1970-an |
![]() |
---|
4 Rekomendasi Bakso Gerobakan di Semarang, Legendaris Sejak 1973 |
![]() |
---|
Fatianah Keliling Indonesia Lewat Suapan di Festival Tjap Legende Uptown Mall |
![]() |
---|
Kuliner Semarangan Bikin Rindu Pemudik, Festival Kuliner Pulang Semarang di Kota Lama Obat Kangen |
![]() |
---|
Buka Puasa di Kotta Hotel Semarang, Ada Promo Spesial Buy 7 Get 1 Free Selama Ramadan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.