Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2024

Greenpeace Indonesia:Tak Ada Keseriusan Cawapres soal Lingkungan Hidup dan SDA

Greenpace Indonesia Sekar Banjaran Aji mengaku kecewa dengan visi dan misi yang disampaikan oleh para calon wakil presiden dalam debat pilpres keempat

Greenpeace
Greenpeace Indonesia dibantu para relawan peduli lingkungan melakukan bersih pantai sekaligus brand audit terhadap sampah plastik di pesisir pantai Tirang, Semarang Barat, Kota Semarang, Minggu (12/11/2023). Hasilnya, 38 kilogram sampah terkumpul dengan dominasi sampah rumah tangga. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Tribun Network menggelar nonton bareng atau nobar debat keempat calon wakil presiden (Cawapres) di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Minggu (21/1) malam.

Debat keempat Cawapres pada Pilpres 2024 ini bertemakan Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Hadir sebagai narasumber diantaranya, Juri bicara Timnas AMIN, Tatak Ujiyati; Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Irma Hutabarat; Anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sandra Moniaga dan Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Sekar Banjaran Aji.

Acara ini dimoderatori oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.

Acara nobar debat cawapres yang dihadiri oleh para perwakilan tim paslon capres-cawapres ini berlangsung hangat dan seru.

Mereka terus menyampaikan pesan dan menjelaskan makna apa yang terkandung dalam paparan masing-masing cawapres di dalam debat.

Dalam nobar debat cawapres, Juru kampanye hutan Greenpace Indonesia Sekar Banjaran Aji mengaku kecewa dengan visi dan misi yang disampaikan oleh para calon wakil presiden dalam debat pilpres keempat.

Dia mengatakan, tidak ada satupun paslon yang secara tegas memaparkan dalam visi-misinya untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada.

"Kecewa banget kalau dilihat kerusakan lingkungan di Indonesia hampir mayorutas karena industri ekstraktif atau industri yang rakus terhadap lahan misalnya tembang atau perkebunan yang dalam hal ini seperti foodestate," kata dia dalam talkshowTribun Network yang disiarkan di kanal YoutuneTribunnews.

Dia menyebut, di era kerusakan lingkungan yang darurat ini tidak seharusnya paslon menawarkan program industri ekstraktif.

"Kita harusnya berpikir bagaimana bisa mengelola sumber daya alam yang ada di tengah kondisi krisis lingkungan yang ada ini. Panas meningkat tapi kita tetap bisa produktif," ujar dia.

"Saya kecewa sangat kecewa, kenapa kita harus terus terusan industri ekstraktif, karena itu jelas merugikan lingkungan," lanjut Sekar.

Sekar pun berharap, ketiga capres bisa lebih mengelaborasi program mereka untuk menjaga lingkungan dalam sesi debat lanjutan.

Sekar juga menyoroti, hilirisasi nikel dan greenjobs yang digaungkan oleh capres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka pada debat.

Menurut dia ada ketidaksinkronan antara kedua program tersebut."Tadi Gibran mengatakan soal Green Jobs. Padahal kalau berbicara soal industri nikel, itu termasuk kotor dan tidak ramah lingkungan. Jadi tidak nyambung antara greenjob dan industri nikel itu," kata Sekar.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved