Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Kudus

Produk Sambal Dhe Djum Asal Kudus Tembus Pasar Hongkong, China dan Singapura

Kesuksesan dalam pengembangan sebuah usaha tidak hanya melihat jenis produk yang dihasilkan saja. Juga mempertimbangkan kreativitas

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Stanley Bambang Widijanto (42) warga Desa Burikan, Kecamatan Kota Kudus menunjukkan produk "Sambal Dhe Djum" yang dipasarkan tembus ke mancanegara," Kamis (25/1/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kesuksesan dalam pengembangan sebuah usaha tidak hanya melihat jenis produk yang dihasilkan saja. Juga mempertimbangkan kreativitas dan keseriusan pelaku usaha dalam menekuni bidang usaha yang dirintisnya.

Di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, Stanley Bambang Widijanto (42) mampu membawa produk sambal yang berangkat dari racikan keluarga tembus ke pasar global. 

Sambal produksi Stanley diberi nama "Sambal Dhe Djum" hasil penyempurnaan sambal racikan dari Budhe Djum yang disajikan untuk keluarga.

Kemudian diolah kembali tanpa menghilangkan komposisi utama, dikemas dengan baik agar bisa dijual menjangkau pasar yang lebih luas.

Sambal Dhe Djum diproduksi Stanley Bambang Widijanto di rumah produksi yang berlokasi di Perumahan Djarum Burikan, Desa Burikan, Kecamatan Kota Kudus. 

Stanley mengatakan, usaha produk sambalnya baru dirintis dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kini sudah mampu menjangkau pasar global di beberapa negara. 

Sesuai namanya Sambal Dhe Djum diambil dari peracik pertama yaitu Budhe Djum, merupakan sosok bagian dari keluarga.

Kala itu sambal dibuat hanya untuk kebutuhan konsumsi pendamping makan keluarga.

Cita rasa khas yang dihasilkan dari sambal tersebut membuat Stanley tertarik untuk memproduksi ulang dengan menambahkan sedikit inovasi dalam pengolahannya. 

Dilanjutkan mengurus kelengkapan legalitas usaha dan ijin produk agar sambal buatannya bisa dipasarkan luas.

"Produk sambal saya tidak mengacu jenis sambal tertentu. Tidak sambal bawang, sambal matah, maupun sambal terasi. Murni produksi sendiri dengan cita rasa khas," terangnya, Kamis (25/1/2024).

Pada awalnya, Sambal Dhe Djum dikemas dengan menggunakan plastik, kemudian diedarkan ke kelompok dan komunitas masyarakat untuk mendapatkan saran dan masukan.

Saat itu, sambal racikan Stanley masih mengadopsi sebagian besar resep dari Budhe Djum. Baik dari segi rasa, tekstur, maupun tampilannya.

Dia meramu kembali produk sambalnya berdasarkan masukan dan saran dari pembeli hasil pemasaran produk tahap pertama.

"Ketertarikan saya memproduksi sambal ya karena suka dengan sambal. Karena itu saya seriusi dengan mengembangkan resep dari keluarga," jelasnya. 

Saat ini Stanley Bambang Widijanto mampu memproduksi 20 kilogram bahan-bahan pembuatan sambal untuk dijadikan seratusan pcs produk sambal ukuran 200 gram per hari. 

Setiap pcs (wadah) dibandrol Rp 28.000, rencananya akan dikembangkan dengan kemasan lebih ekonomis 100 gram. 

Dari segi pengemasan, Stanley melapisi penutup botol kemasan dengan aluminium agar produk lebih tahan lama. Bahan aluminium tersebut dijadikan lapisan pertama penutup kemasan produk untuk mencegah udara masuk ke dalam kemasan. 

Produknya saat ini bisa awet sampai 7 bulan, rencananya akan ditingkatkan lagi agar bisa awet sampai 1 tahun. 

"Sambal yang saya racik ada sedikit minyak sebagai pengawet alami. Saat ini saya masih mencoba inovasi tambahan agar produk sambal bisa tahan sampai 1 tahun. Supaya lebih menarik pasar global," tuturnya. 
 
Dalam peracikannya, Stanley memanfaatkan beberapa jenis cabai, di antaranya rawit merah, rawit hijau, keriting, dan cabai teropong. 

Cabai segar yang telah dilembekkan dengan mesin khusus, kemudian diolah bersama bawang merah, bawang putih, gula, garam, minyak nabati, penguat rasa, dan natrium benzoat.

Saat ini ada tiga level Sambal Dhe Djum dengan basic original. Meliputi, level pedas mild, medium, dan extra pedas. 

Pemasarannya lebih banyak menggunakan metode online hingga menjangkau beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Bali, Solo, Tangerang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa kota besar lainnya. 

Pemasaran Sambal Dhe Djum juga sudah merambah mancanegara, seperti Hongkong, Singapura, dan China sejak 2021.

"Di Kudus ada yang beli online, ada juga yang beli langsung. Saya juga titipkan di pusat perbelanjaan dan destinasi wisata," ucapnya.

Rencananya, Sambal Dhe Djum akan dikembangkan menjadi produk bumbu nasi goreng.

Stanley juga telah menyiapkan rencana ekspor ke Singapura dalam waktu dekat. Juga rencana kerjasama dengan biro perjalanan umrah agar produk sambalnya bisa sampai ke Arab Saudi. 

"Banyak yang bilang sambal saya hanya dicampur dengan nasi langsung bisa digunakan untuk membuat menu nasi goreng. Saat ini baru memiliki 6 alat yang berfungsi menguleg bahan-bahan. Per alatnya bisa membuat 8-10 kilogram dalam sekali proses. Ini akan kami maksimalkan agar nantinya bisa memproduksi massal ketika permintaan ekspor meningkat," jelasnya. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati menerangkan, produk Sambal Dhe Djum merupakan satu di antara 15 produk UMKM di Kudus yang sudah dipasarkan ke berbagai negara.

Saat ini Kabupaten Kudus memiliki 18.277 pelaku UMKM yang tersebar di 9 kecamatan. 

Jumlah tersebut bertambah seratusan UMKM pada 2023, menunjukkan bahwa pertumbuhan pelaku usaha kecil di Kota Kretek meningkat. 

Selain sambal, lanjut Rini, beberapa produk yang sudah ekspor di antaranya kerajinan, fesyen dan jilbab yang merambah pasar Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. 

Pihaknya sedang menyiapkan 20 pelaku UMKM yang diproyeksikan bisa ekspor produk pada 2024 ini. 

"Banyak UMKM yang berpotensi ekspor ke luar negeri. Kami dorong arahnya UMKM ke ekspor dengan pembinaan yang dilakukan berkelanjutan. Melibatkan Kantor Bea Cukai, dan OPD terkait, termasuk pemenuhan legal usaha dan perizinan produk," tuturnya. (Sam)

Baca juga: 5 Guru Tewas Seketika Dalam Kecelakaan, SMK Negeri 1 Siantar Pasang Bendera Setengah Tiang

Baca juga: Sosok Jenii Nugraha Pria Penggoreng Kerupuk Viral Cosplay Jadi Wanita Bergamis Sampai Ultraman

Baca juga: Curhat dan Keluhan Keluarga Oki Tahanan Meninggal Dunia Selepas Putusan Pengadilan

Baca juga: Kisah Asmara Guru dan Siswi 14 Tahun di Batam, 6 Kali Berhubungan Badan Selama Libur Semester

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved