Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Kudus

Sate Kambing Pak Dul Kudus, Bisa Jadi Pilihan Menu Makan Siang

Bagi kalian yang sedang berada di Kudus bisa mencoba Sate Kambing Pak Dul yang ada di Jalan Kudus-Jepara tepatnya di RT 1 RW 5 Desa Mijen

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
Rifqi Gozali
Abdul Habib menunjukkan sate buatannya di warungnya di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Minggu (21/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bagi kalian yang sedang berada di Kudus bisa mencoba Sate Kambing Pak Dul yang ada di Jalan Kudus-Jepara tepatnya di RT 1 RW 5 Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Sate kambing dengan tekstur empuk itu selalu ramai diserbu para pelanggannya.

Saat ditemui Tribunjateng.com Minggu 21 April 2024 di warungnya, lelaki pemilik nama lengkap Abdul Habib itu tengah sibuk membakar sate menggunakan arang.

Ada lima orang pengunjung yang ingin menikmati sate buatannya. Asap putih seketika menyesaki seisi warung diiringi aroma sedap.

“Secara pasti saya tidak menghitung berapa pelanggan, yang pasti rata-rata puluhan pelanggan yang datang ke sini setiap hari,” kata Pak Dul sapaan akrab Abdul Habib.

Pak Dul memulai berjualan sate sejak 2015. Sebelumnya dia merupakan seorang kuli serabutan. Pilihannya untuk mengais rezeki dari berjualan sate berangkat dari istri dan mertuanya yang lebih dulu mengawali berjualan sate. Istri Pak Dul jualan sate di utara Perempatan Desa Mijen.

“Pokoknya saya sudah bertekad untuk berjualan. Apapun risikonya saya siap,” kata Pak Dul.

Sate empuk dengan bumbu kecap lengkap dengan rempah-rempah buatan Pak Dul menjadi andalan agar para pengunjung tetap datang untuk menikmatinya.

Sebagai pelengkap, Pak Dul juga menyediakan menu gule kambing. Satu satu porsi berisi 10 tusuk dipatok harga Rp 30 ribu. Begitu juga untuk gule kambing satu porsi juga dipatok harga yang sama.

Nikmatnya sate maupun gule buatan Pak Dul merupakan satu di antara alasan para pelanggannya untuk kembali datang ke warungnya. Di sisi lain, sosok Pak Dul yang humoris dan murah senyum ini membuat sejumlah pelanggan merasa nyaman saat menyantap sate atau gule di warungnya.

Salah seorang pelanggan setianya Soleh acap kali datang ke warungnya untu makan siang. Lelaki berusia 60 tahun itu merasakan paduan sate yang empuk dipadu dengan bumbu kecap dan rempah yang pas membuatnya jatuh hati dengan sate Pak Dul.

“Selain itu harganya juga terjangkau,” kata Soleh.

Selama 9 tahun menjalani usaha jualan sate kini Pak Dul telah menemukan ritme. Dia sudah tahu kapan jualannya ramai dan kapan sepi. Akhir pekan dan hari libur merupakan hari keberuntungan baginya.

Dipastikan sate dan gulenya akan habis. Kalau biasanya dia buka pukul 09.00 sampai pukul 17.00, saat akhir pekan atau hari libur bisa tutup lebih awal karena sate maupun gulenya telah habis. Selain jualan di warung, Pak Dul juga melayani pesanan. Selama ini pesanan sate maupun gule biasanya datang dari instansi pemerintahan, sekolah, atau perorangan.

“Kalau sehari rata-rata satu ekor kambing muda untuk jualan sate saya dan istri. Kalau akhir pekan atau hari libur sehari kami biasanya habis satu ekor kambing dengan ukuran lebih besar,” kata Pak Dul.

Pak Dul tidak memungkiri dalam mengawali usaha jualan sate dan gule dia membutuhkan modal. Untuk hal ini dia mengakses pinjaman modal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pinjaman modal sebesar Rp 10 juta tersebut digunakan untuk modal awal sekaligus penataan warung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved