Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Gadungan PSS Sleman

Cerita Akhir Pelarian Elwizan Aminudin Dokter Gadungan, PSS Sleman Merugi Rp 254 Juta

Pada November 2021 beredar kabar bahwa tersangka ini bukanlah dokter dan ini sudah mendapatkan klarifikasi dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi dan Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian saat menunjukan barang bukti yang berhasil diamankan. Dihadirkan pula dalam jumpa pers tersangka Elwizan Aminudin. 

"Pada November 2021 beredar kabar bahwa tersangka ini bukanlah dokter dan ini sudah mendapatkan klarifikasi dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh," ungkapnya.

Pada 1 Desember 2021 tersangka berpamitan pulang ke Palembang dengan alasan orangtuanya sakit.

Namun ternyata, tersangka tidak pernah kembali lagi ke PSS Sleman.

Managemen PSS Sleman kemudian memutuskan untuk membuat laporan ke Polresta Sleman.

Baca juga: Praktik Aborsi Online Dipandu Dokter Gadungan Via WA, Korban 100 Lebih, Ternyata Ini Fungsi Obatnya

Baca juga: Dokter Gadungan Gaet Wanita sampai Hampir Menikah, Korban Ditipu hingga Rugi Puluhan Juta

"Pada 3 Desember 2021 peristiwa ini dilaporkan ke Polresta Sleman," tuturnya.

Dari kejadian tersebut PT PSS mengalami kerugian Rp 254.100.000.

Kerugian tersebut atas gaji dan bonus yang diberikan kepada tersangka.

"Salah satu warga masyarakat yang memberitahukan keberadaan tersangka."

"Kami tindaklanjuti dengan mengirimkan tim dan tangkap di daerah Cibodas," ucapnya.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian menuturkan, selama pelariannya, tersangka memang sering berpindah-pindah tempat mulai dari Palembang hingga Depok.

Bahkan tersangka juga sempat mengubah alamat di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari yang awalnya beralamatkan Palembang menjadi Depok.

"Jadi untuk penangkapan itu 24 Januari, di rumahnya di Cibodas," tandasnya.

AKP Riski Adrian mengungkapkan, berdasarkan pengakuan, tersangka sudah berkerja sebagai dokter di 9 tim sepak bola.

Tim tersebut seperti Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United, dan PSS Sleman.

Selain itu tersangka juga pernah menjadi dokter Timnas Indonesia U-19.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved