Pj Bupati Kudus Perintahkan OPD Terlibat dalam Mitigasi Bencana Banjir

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie meninjau langsung kondisi bendung Wilalung pengendali banjir di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Rabu (7/2/2024).

Pengecekan dilakukan lantaran debit air di Bendung Wilalung meningkat tajam tembus 1.000 m⊃3;/detik. 

Dampaknya tanggul di sebelah barat jebol mengarah ke permukiman masyarakat Demak. 

Baca juga: Debit Air Bendung Wilalung Kudus Tembus 1.100 m⊃3;/detik, Pintu Pengendali Banjir Dibuka 30 Cm

Sedangkan tanggul sebelah timur yang berhadapan langsung dengan permukiman masyarakat Kudus dalam kondisi siaga.

Hasan Chabibie mengatakan, kondisi debit air di Bendung Wilalung saat ini membuat was-was masyarakat. 

Selain air sungai yang mulai meluap ke permukiman, terdapat pula tumpukan sampah yang tersangkut di pintu pembuangan air. 

Pihaknya meminta kepada petugas bendung dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, BPBD, dan OPD terkait untuk memastikan dan terlibat langsung dalam proses mitigasi bencana banjir. 

Diharapkan kondisi update di Bendung Wilalung dilaporkan secara berkala terkait perkembangan naik turunnya debit air. 

"Pokoknya kalau ada apa-apa di-update kondisinya kayak apa (seperti apa). Sehingga di Kudus bisa dilakukan langkah-langkah yang cepat juga," terangnya. 

Pihaknya meminta kepada BPBD, kecamatan, petugas kesehatan, dan pihak-pihak lain yang terkait agar saling berkoordinasi intens untuk melakukan mitigasi bencana.

Serta meminimalisir semua hal yang menimbulkan resiko. 

Kata dia, mitigasi bencana ini sebagai bentuk ikhtiar untuk mencegah terjadinya bencana.

Sembari berdoa kepada Allah swt agar debit air tidak bertambah, supaya tidak ada dampak yang mengkhawatirkan.

Debit air di Bendung Wilalung sangat tergantung pada kondisi curah hujan di wilayah Blora dan Grobogan. Titik acuannya ada pada kondisi debit air di Bendung Klambu. 

"Kita harus lakukan semua langkah jika tidak ada penurunan. Saya minta teman-teman siaga 24 jam. Kalau ada apa-apa segera di-update. Siaga bencana dilakukan sambil lihat perkembangan setiap waktu, mainnya menit, jam untuk pastikan situasi dan kondisi," ujarnya. 

Baca juga: Cek Bendung Wilalung, Ketua DPRD Kudus Masan: Harus Siaga, Semua Kemungkinan Terjadi