Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Bupati Sabu Raijua Adu Mulut dengan Guru yang Berdemo, Videonya Viral, Ini Kata Kedua Belah Pihak

Adu mulut tepatya terjadiantara Bupati Sabu Raijua ,Nikodemus Rihi Heke dengan seorang guru yang menggelar aksi demo

Editor: muslimah
daniel ari purnomo
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosialĀ  video adu mulut antara seorang bupati dan guru.

Adu mulut tepatya terjadiantara Bupati Sabu Raijua ,Nikodemus Rihi Heke dengan seorang guru yang menggelar aksi demo.

Masing-masing pihak telah mengkonfirmasi kejadian tersebut

Adu mulut itu terjadi di ruangan kerja Bupati Sabu Raijua, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Pengakuan JND yang Habisi 1 Keluarga, Motif Tak Cuma soal Asmara yang Kandas

Baca juga: Fakta Penting Baru Kasus Pegawai Bank Keliling Dihabisi Nasabah, Bukti Pembunuhan Berencana

Penyebab adu mulut, karena para guru menuntut pemerintah setempat segera membayar tunjangan sertifikasi guru.

Ketua Advokasi Hukum PGRI NTT Marthen Dillak, membenarkan hal itu.

"Kemarin ada perwakilan yang ketemu Bupati dan sempat adu mulut," kata Marthen, kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Dia menjelaskan, aksi demo digelar karena tunjangan guru SD dan SMP di Kabupaten Sabu Raijua diduga belum dibayar sejak tahun 2021.

Dia memerinci, tunjangan yang belum dibayar itu antara lain tunjangan profesi guru triwulan empat bagi 344 guru.

Kemudian, tunjangan non-sertifikasi selama empat bulan bagi 525 guru dan tambahan penghasilan pegawai selama 12 bulan bagi 53 sekolah, dengan total anggaran secara keseluruhan mencapai Rp 17 miliar.

Dia berharap, tuntutan itu bisa dipenuhi pemerintah.

Penjelasan bupati

Dihubungi terpisah, Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, membenarkan kejadian adu mulut tersebut.

"Berawal dari interupsi dan belum diberikan karena Sekda lagi bicara. Kalau sudah nonton pasti tahu situasi kenapa (guru tersebut) disuruh keluar," kata Nikodemus.

Menurut Nikodemus, dalam pertemuan dengan para guru, pihaknya sudah menawarkan beberapa solusi tapi pihak demonstran tidak menerima.

"PGRI tetap memaksakan harus segera bayar saat itu. Kita juga sudah jelaskan tapi tetap pada prinsip mereka," ujar dia singkat.

( Kompas.com )

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved