Berita Semarang
IFSR Dorong Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045 Lewat Pemerataan Kebutuhan Gizi
Program Manager Indonesia Food Security Review (IFSR), Isyraf Madjid menyebut keseimbangan dan pemenuhan gizi generasi muda belum merata
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemenuhan pemerataan kebutuhan gizi anak menuju generasi Indonesia emas 2045 terus menjadi sorotan.
Program Manager Indonesia Food Security Review (IFSR), Isyraf Madjid menyebut keseimbangan dan pemenuhan gizi generasi muda belum merata.
Padahal, asupan gizi yang cukup berperan penting bagi perkembangan optimal generasi muda.
"Saat ini, kita tidak boleh hanya berbicara tentang membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur kesehatan, terutama gizi yang memainkan peran krusial dalam menentukan masa depan bangsa," kata Isyraf dalam diskusi Membangun Generasi Unggul 2045: Peran Pendidikan dalam Merancang Outlook Indonesia yang Berkelanjutan di Semarang.
Isyraf menjelaskan, target pemerintah mewujudkan Indonesia emas 2045 perlu diimbangi dengan langkah konkret. Sehingga pemenuhan gizi anak menjadi manusia sehat dan berkualitas akan terwujud.
"Generasi masa depan kita adalah aset terbesar kita, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan gizi yang cukup dan berkualitas adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan," ungkapnya.
Inisiator Gerakan Inklusi Pemuda, Agus Prasetya Wiranto menambahkan, diperlukan kesadaran bersama untuk membangun generasi emas sebagaimana yang dicanangkan pemerintah.
"Dengan terus menerus menggalang kesadaran dan aksi nyata dari berbagai pihak, kami yakin bahwa kita dapat bersama-sama mencapai impian kita untuk memiliki generasi unggul yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," kata Agus.
Agus menilai, langkah menuju generasi emas perlu disiapkan jauh hari untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju, inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
"Kami berharap bahwa diskusi ini akan menjadi langkah awal yang berarti dalam mendorong perubahan positif dalam masyarakat," tegasnya.
Tak hanya berkutat pada persoalan pemenuhan gizi, IFSR juga menggandeng komunitas Inklusi Pemuda dan Forum OSIS Semarang (FOS) membangun generasi emas dari bawah.
Diskusi tersebut juga menjadi forum bagi berbagai kelompok siswa/siswi, pemuda, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya untuk berbagi gagasan dan pengalaman merancang strategi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (*)
Festival Kota Lama Semarang 2025, Ini Rangkaian Acaranya |
![]() |
---|
Gambar Vulgar dan Vandalisme di Simpang Lima Kota Semarang Ganggu Kenyamanan CFD |
![]() |
---|
Ini Ciri-ciri Pria Misterius yang Teror Keluarga Saksi Kunci Kematian Iko Juliant Mahasiswa Unnes |
![]() |
---|
Luka Lebam di Mata dan Bibir Tetap Jadi Misteri Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Ada Sweeping Brimob |
![]() |
---|
Tak Hadirkan Keluarga dan Saksi Kunci, Polisi Malah Libatkan Brimob di Olah TKP Kematian Iko Unnes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.