Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Demak

Cerita Siti Solikhah Selamatkan Bayinya Saat Banjir Menerjang Demak, Tak Sempat Bawa Apa-apa

Perjuangan para korban banjir Demak agar bisa selamat dari kepungan air bah yang menerjang permukiman mereka meninggalkan beragam kisah. 

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Ibu muda korban banjir dari Dukuh Babatan, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Siti Solikhah (22) saat ditemui di posko pengungsian Desa Jati Wetan Kudus, Minggu (11/2/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Perjuangan para korban banjir Demak agar bisa selamat dari kepungan air bah yang menerjang permukiman mereka meninggalkan beragam kisah. 

Ada yang mendirikan tenda di atas tanggul sungai, bertahan hidup di atas atap rumah, hingga upaya menyelamatkan puluhan hewan ternak dari terjangan banjir.

Tak terkecuali Siti Solikhah, ibu muda berusia 22 tahun yang memiliki bayi berusia 3 bulan.

Saat banjir datang pada 8 Februari 2024 pagi hari, Solikhah bersama bayinya, dan kedua orangtuanya Sutomo (65) dan Sulipah (60) berada di dalam rumah. 

Tempat tinggal keluarga Solikhah berada di Dukuh Babatan, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Kini, Solikhah, bayinya beserta orangtuanya mengungsi di Balai Desa Jati Wetan Kudus, pada Jumat (9/2/2024) pagi, setelah berhasil dievakuasi tim relawan.

Baca juga: Banjir Demak 2024 : 71.000 Jiwa Terdampak Banjir Karanganyar Demak

Baca juga: Inilah Tiga Rute Jalan Alternatif Banjir Demak-Kudus, Silakan Dipilih Sesuai Keinginan

Baca juga: Kisah Sudarsih Korban Banjir Demak, Bertahan di Atap hingga Tengah Malam, Kelaparan Kedinginan

Solikhah menceritakan, perkampungannya mulai dimasuki banjir pada Kamis pagi menjelang siang. 

Kala itu keluarganya mendengar kabar bahwa tanggul Sungai Wulan ada yang jebol membanjiri lahan persawahan dan masuk ke perkampungan. 

Kala itu Solikhah bergegas menyiapkan perlengkapan anaknya yang masih berusia 3 bulan.

Mulai dari pakaian, alat mandi, susu, hingga roti untuk bekal mengungsi. 

Namun, debit air seketika bergerak cepat masuk ke rumahnya, sedangkan perlengkapan yang sudah disiapkan tidak sempat untuk dibawa semua.

Jalan Pantura Demak-Kudus Turut Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang terputus, sejumlah kendaraan dari Kudus Tidak Bisa melintas akibat banjir di jalan tersebut
Jalan Pantura Demak-Kudus Turut Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak yang terputus, sejumlah kendaraan dari Kudus Tidak Bisa melintas akibat banjir di jalan tersebut (Rezanda Akbar)

"Aliran airnya deras sekali. Saya sudah persiapan untuk anak saya, ya mandi, ya baju, ada minuman dan roti juga. Tapi aliran (banjir) masuk dari dapur ke kamar sampai ke luar sudah penuh semua. Saya bergegas bersama keluarga naik ke tanggul," terangnya, Minggu (11/2/2024).

Solikhah dan keluarga menyaksikan perkampungannya mulai terendam banjir hingga ketinggian air seatap rumah.

Dia pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga seperti surat-surat penting, hingga bekal makanan ketika mengungsi ke tanggul sungai. 

Ibu muda 22 tahun tersebut hanya bisa membawa beberapa potong baju anaknya, satu botol air minum untuk membuatkan susu bagi anaknya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved