Pemilu 2024
Alasan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Kalah di 'Kandang Banteng', Ada Skenario Jokowi?
Hasil quick count dan exit poll Litbang Kompas menunjukkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD belum bisa unggul di 'Kandang Banteng' Jawa Tengah.
TRIBUNJATENG.COM - Hasil quick count dan exit poll Litbang Kompas menunjukkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD belum bisa unggul di 'Kandang Banteng' Jawa Tengah.
Padahal selama 10 tahun, Ganjar Pranowo berkiprah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Saat ini calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua pesaingnya yang selama ini dikenal sebagai "Kandang Banteng".
Baca juga: Ndaru Massif Goyang Kandang Banteng, Aditya: Warnanya Sebentar Lagi Tak Lagi Merah Tapi Biru Muda
Hasil exit poll Litbang Kompas menunjukkan, suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah hanya 30,6 persen.
Angka itu jauh di bawah Prabowo-Gibran yang mendapatkan 45,5 persen.
Prabowo-Gibran juga sukses mengungguli Ganjar-Mahfud di Bali-Nusa Tenggara 51,6 persen.
Lantas, mengapa Ganjar-Mahfud kalah di "Kandang Banteng"?

Penyebab Ganjar kalah di "kandang banteng"
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, penyebab Ganjar kalah di Jawa Tengah-Bali adalah perpindahan basis suara PDI-P.
"Ini dipicu oleh hancurnya soliditas basis pemilih loyal Paslon 03 yang betul-betul tergerus dan bermigrasi ke kubu 02," kata Umam, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Menurutnya, skenario Presiden Joko Widodo yang semakin intens "menggarap" Jawa Tengah jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tampak membuahkan hasil.
Akibatnya terjadi kanibalisme elektoral di wilayah tersebut.
Jika mengacu quick count Litbang Kompas yang sudah mencapai 94,5persen hingga Kamis (15/2/2024) pukul 15.43 WIB, suara Ganjar-Mahfud hanya menyentuh angka 16,23 persen.
Dengan bekal kekuatan politik kursi parlemen sekitar 20 persen (PDIP dan PPP), Umam mengatakan, praktis ada 4 persen suara yang hilang.
"Artinya, terjadi split ticket voting yang cukup fatal di kubu 03. Bahkan split ticket voting itu terjadi di basis-basis kendang utama "Banteng", seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya," kata dia.
Campur tangan Jokowi
Sementara itu, Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengungkap, migrasi pendukung loyal PDI-P itu mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bermanuver dalam Pilpres 2024.
“Pertama, pemilih PDI-P di Jateng sepertinya lebih banyak ikut afiliasi politiknya Jokowi yang dukung paslon nomor urut 02 di pilpres,” kata dia, dilansir dari Kompas.com, Kamis.
Adi menyampaikan, upaya Jokowi jelang Pilpres 2024 dengan melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah juga berpengaruh terhadap perolehan suara Ganjar-Mahfud.
Begitu pun dengan bantuan sosial (bansos) yang dibagikan Jokowi di "kandang banteng" jelang Pemilu 2024.
Strategi tersebut dinilai cukup efektif untuk menggembosi suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.
“Salah satunya itu, pasti tak bisa dibantah. Sangat efektif menutup ruang gerak Ganjar di Jateng,” tuturnya.
Baca juga: Jokowi Kian Intensif Keliling Jateng, Puan: Tetap Kandang Banteng
Meski ada perbedaan nyata pada perolehan suara antara 02 dan 03, hal itu berbeda dengan hasil perolehan suara pemilihan legislatif (pileg).
Menurutnya, konstituen PDI-P tetap memberikan suara kepada partainya, meski berbeda pilihan soal kandidat capres dan cawapres.
"Di pileg, pemilih PDI-P tetap solid. Kedua, sepertinya PDI-P lebih mudah mengamankan kepentingan pileg ketimbang pilpres yang jadi fokus gempuran paslon 02," jelasnya. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.