Berita Semarang
Petugas Pemungutan Suara Rawan Alami Kematian, Sie Dokkes Polrestabes Semarang Cek Kesehatan Mereka
Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) rawan alami kematian akibat kelelahan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -Seksi Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian (Sie Dokkes) Polrestabes Semarang melakukan pengecekan kesehatan para petugas pemungutan suara di beberapa kelurahan.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) rawan alami kematian akibat kelelahan.
Anggota PPS Kelurahan Miroto, Semarang Tengah, Kota Semarang, Sigit Riyanto mengaku, merasakan capek dan kelelahan akibat kurang istirahat.
"Iya nih badan agak sedikit meriang," katanya selepas dicek kesehatan oleh polisi, Kamis (15/2/2024).
Ia menyebut, kelelahan jamak terjadi karena tugasnya harus memantau proses pemungutan suara di lapangan sehingga wajib standby hingga tidak tidur.
Selain memantau, ia juga harus berkeliling ke beberapa TPS di wilayahnya yakni sebanyak 14 titik.
"Meski lelah ini adalah tanggungjawab kami sebagai PPS yang harus dilakukan," ucapnya.
Kasi Dokkes Polrestabes Semarang, AKP Indro Lukito mengatakan, rata-rata petugas pemungutan suara alami kelelahan dibarengi tekanan darah naik akibat begadang.
Pihaknya lantas melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, lalu observasi fisik.
"Kami antisipasi dengan menyarankan istirahat lalu pemberian vitamin biar imun kuat," paparnya.
Tak hanya di Kota Semarang, polisi juga memeriksa petugas PPS di daerah lain.
Agustina Kristiani petugas PPS Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, mengatakan, layanan kesehatan polisi ini dapat membantunya sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. "Iya tadi periksa tidak ada keluhan, penting sehat dan jangan lupa sarapan," katanya dalam keterangan video.
Edi Mulyono petugas PPS Korowelang kulon Cepiring, Kendal, menyebut, sudah melakukan cek tensi untuk memeriksa kesehatannya. "Tadi tensi aman, ini diberi multivitamin juga biar semakin sehat," jelasnya.
Data yang dihimpun Tribun, setidaknya ada 10 kasus kematian petugas pemungutan suara yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia baik sebelum pelaksanaan pemungutan suara maupun saat pelaksanaan pemungutan suara.
Kasus kematian petugas sebelum pemungutan suara menimpa Yusrizal petugas KPPS Desa Mane yang bertugas di TPS 8 dan Abdurrahman petugas KPPS Desa Barieh di TPS 2 Kecamatan Mutiara, Pidie, Aceh, meninggal pada Sabtu (10/2/2024).
Adapula Ketua KPPS 17 di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi Hendra Lesmana meninggal dunia, pada 10 Februari.
Rita Setyaningsih, anggota KPPS di Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meninggal dunia pada Senin (12/2/2024).
Dan, Ketua KPPS di TPS 6 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, Firman meninggal dunia sebelum H-1 coblosan, Selasa (13/2/2024).
Selanjutnya ada beberapa petugas yang meninggal saat hari pencoblosan, Rabu (14/2/2025) meliputi, petugas KPPS di TPS 86, Kelurahan Sindang Sari, Kabupaten Tangerang, Banten, Satriawan (44).
Ketua KPPS di TPS 18 Desa/ Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bernama Dul Hanan (50).
Tak hanya petugas KPPS, petugas Linmas yang menjaga keamanan TPS bernama Sugiyono (64) di TPS 06 Kelurahan Ngegong, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun meninggal dunia saat menjalankan tugas mengamankan Pemilu 2024.
Kemudian, Fuad Holik (43), anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sukamaju, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, meninggal dunia saat hari coblosan.
Arman Rahmansyah (38), anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01, Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia usai pingsan saat penghitungan suara, Rabu (14/2/2024) malam.
Sedangkan di Jawa Tengah, anggota KPPS, Teguh Joko Pratikno (45), yang bertugas TPS 11 Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meninggal dunia, Rabu (14/02/2024) sekira pukul 23.30 WIB.
Bajaj Mulai Beroperasi di Kota Semarang, Dishub: Tidak Ada Izinnya |
![]() |
---|
Merawat Jenazah Adalah Ibadah Fitrah Wajib Berpedoman Ajaran Rasulullah SAW, Bukan Sekadar Tradisi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Sebut Upayakan Tempat Tinggal untuk Korban Kebakaran di Jagalan |
![]() |
---|
Buka Peluang Wisata, Ngesti Bupati Semarang Optimistis Dampak Tol Bawen Semarang-Jogja |
![]() |
---|
Gunungan Sampah yang Menumpuk Bertahun-tahun di Semarang Mulai Ditangani, Bagaimana Nasib Pak Karli? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.