Pemilu 2024
Kualitas Pemilu 2024 Rendah untuk Disabilitas, Perlakuan Petugas KPPS hingga Braille Tak Terbaca
Para penyandang disabilitas di Semarang masih memperoleh beragam kendala saat menyuarakan
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
Perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Semarang, Laili N Linda Fatmawati mengatakan, lemahnya pendataan petugas KPU terhadap para disabilitas menjadi masalah klasik yang terus berulang.
Ia sendiri heran bukan kepalang bagaimana bisa petugas sampai salah mendata dari pemilu ke pemilu.
"Saya bolak-balik ngomong sampai bosan. Ini salahnya di mana? asal data atau bagaimana?," keluhnya.
Selain lemahnya soal data, Laili mengatakan, masih sulitnya aksesibilitas bagi disabilitas.
Kondisi itu terjadi karena lemahnya data disabilitas sehingga TPS tak mempersiapkan lokasi pencoblosan dengan baik.
Kemudian, banyaknya kertas surat suara merepotkan para disabilitas sehingga banyak yang kebingungan. "Dari laporan yang saya terima banyak disabilitas yang tidak didahulukan. Seharusnya mereka didahulukan dibandingkan pemilih lainnya," ucapnya.
Tribunjateng.com berupaya menghubungi ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono untuk mengkonfirmasi keluhan para disabilitas.
Namun hingga berita ini ditulis, upaya konfirmasi Tribun belum direspon.
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.